TNI Dituding Terlibat Aksi Massa Anambas, Brigjen Fachri: Tuduhan Itu Salah Besar!

TNI Dituding Terlibat Aksi Massa Anambas, Brigjen Fachri: Tuduhan Itu Salah Besar!

Alat berat dan dumptruck yang dibakar massa di Anambas (Foto: Abdul Rachman)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam – Anggota TNI dituding berada dibalik amuk massa yang membakar sejumlah alat berat dan perusakan kantor milik PT Karika Jemaja Jata di Telapan, Jemaja Timur, Anambas. Peristiwa itu terjadi kemarin.

Disebut-sebut, anggota TNI dari Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama berpangkat Kolonel bernama Asep yang memerintahkan beberapa tentara untuk mengintimidasi perusahaan.

Namun, Komandan Korem 033/WP Brigjen Fachri membantahnya. "Salah besarlah tudingan yang diberikan ke anggota kita,” katanya. Menurut jenderal bintang satu ini, yang benar anggota TNI justru mengimbau agar perusahaan tidak menurunkan alat-alat berat ke lokasi kejadian terlebih dahulu.

“Itu dilakukan sebagai upaya preventif (pencegahan) agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, jadi tudingan itu jelas sangat beda dan salah besar," kata Brigjen Fachri kepada batamnews.co.id melalui sambungan telepon, Jumat (30/6/2017).

Fachri menuturkan, sebelumnya anak buahnya sudah mendapat informasi akan ada gejolak masyarakat sebab menolak kehadiran perusahan itu di sana. “Informasi itu ternyata benar serta sudah kita ingatkan dari awal kepada pihak perusahaan agar jangan dulu menurunkan alat-alat tersebut agar tidak menjadi masalah,” katanya.

Selain itu, Fachri menambahkan, jajarannya melalui Danramil juga sedang berupaya menenangkan masyarakat agar tak berbuat anarkis. Anggota TNI  di sana juga sempat berkomunkasi dengan perusahaan. “Namun tak ditanggapi,” katanya.

"Kami  bertanya kembali dimana kekeliruan tersebut hingga ada kata-kata intimidasi, apakah dengan melarang untuk menurunkan alat-alat perusahaan disebut intimidasi, padahal kita mau cegah agar tidak dirusak oleh massa yang sudah menolak kehadiran perusahaan tersebut.”

Pernyataan keterlibatan TNI itu disampaikan oleh manajemen KJJ. Adalah Manager Legal dan Humas KJJ Abdul Rahcman yang menyampaikannya kepada wartawan di Hotel Swiss Belinn, Batam, tadi siang.

Menurut Rachman, oknum TNI yang menyusun aksi itu secara professional. “Kami punya jadwal dan bukti," katanya. Ia mengatakan, Pasi Intel Korem, Kolonel Asep pernah mengancam staf perusahaan. Selain itu, ia juga mengatakan, anggota Koramil  melarang memasukkan alat berat kedalam pool penyimpanan.

"Dalam pengamatan kami, provokasi itu bukan hanya kepada karyawan kami saja. Tetapi juga kepada masyarakat di yang ada disana saat itu," kata Rachman.*** (jim/yude)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews