Gadis Remaja Laporkan Ibu Kandung: Saya dan Adik Sering Diancam Dibunuh

Gadis Remaja Laporkan Ibu Kandung: Saya dan Adik Sering Diancam Dibunuh

Gadis remaja yang menjadi korban dugaan pengancaman dan intimidasi dari ibu kandung (Foto: Jim/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang gadis remaja di Batam diduga mengalami intimidasi psikologi. Ia mengaku diancam dibunuh ibu kandung.

Wanita yang identitasnya tidak diungkapkan itu kemudian melapor perlakuan tersebut ke Komisi Perlindungan Anak dan Ibu Daerah Provinsi Kepri di Kantor Bersama Batam Centre, Selasa (13/6/2017).

Ia datang didampingi seorang wanita muda. Gadis remaja Kelas I SMA bercerita panjang lebar.

"Sudah seringkali saya ,dan adik-adik saya diancam mau dibunuh sama mama, bahkan sejak kecil kami ditelantarkan karena mama dan papa sejak kecil sudah pisah dan kami tinggal sama mama," ujar Surti saat ditemui batamnews.co.id.

Bahkan kebutuhan mereka pun tak dipenuhi, padahal uang dari ayah mereka, Rp 10 juta per bulannya. Uang tersebut masuk ke rekening ibunya tersebut.

"Waktu saya belum memiliki rekening, papa selalu transfer uang sebesar Rp 10juta tiap bulannya melalui rekening mamanya, namun uang tersebut tidak diberikan kepadanya satu perakpun," ujar gadis itu.

Ia pun berharap kepada KPAID memberikan perlindungan. Selain itu ibunya, kata remaja itu, juga tinggal bersama seorang residivis.

" Andi yang tinggal sama kami itu seorang residivis dan saya berharap KPAID meminta keduanya tldak tinggal di rumah," ujarnya.

Anggota KPAID Kepri Ery Syahrial membenarkan laporan itu. 

"Korban dan adik adiknya memang benar mendapat intimidasi oleh ibu kandungnya dan rekan ibunya bernama Andi, seorang residivis," ujar Ery Syahrial.

Ery mengatakan akan memanggil orangtua gadis itu dengan melibatkan pihak kepolisian. “Kita akan libatkan polisi,” ujar dia.***

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews