BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pasar murah yang digelar Pemko Batam beberapa hari lalu diserbu warga Batam. Tidak satu pun dagangan yang dilewatkan.

Pasar tersebut digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah tempat di setiap kecamatan. 

Pembeli yang mayoritas ibu-ibu itu terlihat antre menunggu giliran untuk membeli bahan dagangan.

Namun sayang, beras yang dijual menggunakan mobil lori tersebut berkualitas rendah. 

“Banyak kutunya, terpaksa saya jual lagi. Warnanya juga butek,” ujar seorang ibu rumah tangga kepada batamnews.co.id.

Melihat banyak kutu di beras itu, wanita tersebut pun mengurungkan niat mengkonsumsi. Selain geli, ia pun menilai beras tersebut tentu sudah menjadi santapan kutu-kutu beras.

“Pas ada yang antre saya jual lagi,” ujar dia. Namun beberapa warga lainnya tampak tak mempermasalahkan. 

Beras tersebut dijual per kampit Rp 44 ribu. Di kampit beras tersebut tertulis “Beras Bulog”

Di pasar murah tersebut juga menjual daging, ayam, ikan, telor, bawang merah, bawang putih.

“Bedanya sekitar Rp 1000 sampai Rp 10 ribu, lumayanlah walaupun bedanya sedikit," katanya.

Menurut Zurniati, Kepala Bagian Perekonomian Kota Batam, kecamatan yang terakhir digelar adalah di Sekupang.

Petugas menggelar pasar itu di Taman Gajah Mada Sekupang. "Ya ini kecamatan yang terakhir, hari ini selesai," kata dia.

Pasar murah ini dibuka dalam rangka persiapan menyambut bulan puasa. Beliau juga menambahkan , kemungkinan nanti seminggu sebelum lebaran juga akan dibuka.

 “Itu nanti kita rapatkan dulu, perencanaannya sudah ada," kara dia.

Dia juga menegaskan bahwa pasar murah bukan dari subsidi pemerintah, tapi bantuan dari Bulog, BUMD, dan Kadin.  “Jadi semuanya memang harga distributor," tuturnya.***