Penjara Pulau Iblis yang Manusiawi

Penjara Pulau Iblis yang Manusiawi

Penjara di Pulau Alcatraz. (Foto: dokumen okezone.com)

KETIKA mendengar kata penjara, terlintas sebuah pulau di teluk San Fransisco, California, Amerika Serikat, yang kini menjadi situs sejarah yang dikelola Dinas Pertamanan Nasional AS sebagai Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate dan yang dibuka untuk wisatawan.

Pulau berbatu seluas lebih dari 48.500 meter persegi, 2,4 kilometer seberang San Francisco itu, menawarkan pemandangan indah pantai San Fransisco. Sambil menikmati keindahan alam, dari sini bisa melihat-lihat tempat mengurung manusia yang terlibat berbagai jenis kejahatan. Berjuluk "The Rock" atau "Pulau Iblis Amerika", di sini pernah bermukim penjahat legendaris Al Capone.

Adalah cerita-cerita melegenda di penjara yang ditutup pada 21 Maret 1963 itu menjadi pemikat wisatawan. Sebagian kisah-kisah dari dalam penjara ini menjadi inspirasi para produser untuk mengangkatnya ke film layar lebar seperti "Escape from Alcatraz" dan "Birdman of Alcatraz."

Adalah warga Spanyol Juan Manuel de Ayala menjadi warga Eropa pertama yang berlayar menuju ke pulau ini  pada 1775. Di sini ia menemukan koloni burung pelikan. Itulah sebabnya ia memberi nama "La Isla de Los Alcatraces" (Pulau burung pelikan).  Belakangan berubah menjadi "Alcatraz".

Semula, di pula ini dibangun instalasi militer pada 1850. Di pantai barat AS inilah pertama kali dibangun marcusuar pada 1854. Belakangan tempat ini dijadikan penjara militer hingga 1933. Setahun kemudian Alcatraz menjadi penjara federal.

Penjara ini ditujukan untuk narapidana-narapidana yang sering membuat masalah di penjara federal Amerika lainnya, misalnya melarikan diri, membuat keonaran, pembunuhan sesama napi. 

Selama 29 tahun penggunaannya, di penjara mendekam penjahat-penjahat terkenal kelas kakap seperti Al Capone, Robert Franklin Stroud (Manusia burung dari Alcatraz), dan Alvin Karpis, yang ditahan di Alcatraz jauh lebih lama daripada tahanan manapun.

Penjara yang dikabarkan sulit ditembus  ternyata menyimpan kisah orang-orang yang kabur dari sini. Disebutkan, pernah ada 36 narapidana kabur dari Alcatraz. Namun 23 di antaranya berhasil ditangkap lagi, enam ditembak mati, sisanya tewas tenggelam. Kisah inilah yang diangkat dalam  film yang berjudul "Escape from Alcatraz".

Pada 1962, seorang narapida John Paul Scott nekad kabur dengan cara berenang. Namun Scott kelelahan dan polisi pun menemukannya dalam keadaan tak sadarkan diri.

Kisah lainnya adalah tentang seorang pembunuh bernama Robert Stroud. Dikabarkan di dalam penjara ia mempelajari ilmu-ilmu kedokteran, menulis, dan memelihara banyak burung. Kisah hidup Stroud muncul dalam  film berjudul "Birdman of Alcatraz."

Tentu yang paling menarik adalah kisah seorang mafia ternama di Amerika, Al Capone, yang juga menghuni Alcatraz. Disebutkan sejak berada di Alcatraz, Al Capone berperilaku baik, hingga kemudian dia menjadi salah satu anggota band milik penjara.

Kendati banyak cerita-cerita yang menyeramkan tersembul dari penjara ini, namun sebetulnya para penjahat di Amerika sangat ingin berada di sini. Adalah kebijakan satu orang dalam satu sel yang membuat daya tarik itu.

Misalnya, salah seorang tahanan Alcatraz, James A. Johnston, bersyukur berada di sini.  Johnson yang miskin ini ketika berada di Alcatrazmendapatkan makanan yang cukup. Bahkan, kebijakan di Alcatraz adalah setiap narapidana berkelakuan baik  mendapat hak menonton film dan mengakses perpustakaan.

Namun belakangan, Jaksa Agung AS Robert F. Kennedy menutup penjara ini pada 21 Maret 1963. Masalahnya, biaya operasinya jauh lebih mahal daripada penjara-penjara yang lain, dan sampah penghuni penjara sudah menjadi polusi teluk.

Setelah ditutup, pada 1969  sekelompok orang Indian Amerika dari berbagai suku menduduki pulau ini, dan mengusulkan didirikannya sebuah pusat pendidikan, pusat lingkungan hidup dan kebudayaan. Mereka menghancurkan banyak fasilitas di pulau ini. Setelah pendudukan selama 18 bulan, pemerintah memaksa mereka keluar.

Kini Alcatraz menjadi pulau nostalgia bagi para penghuni dan keluarga mereka. Mereka setiap tahun bersama-sama berkunjung ke Alcatraz. Masing-masing keluarga alumni Alcatraz punya cerita menarik selama mendekam di The Rock. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews