Detik-detik Menegangkan Pembebasan Meysia dari Penyanderaan Ayah Angkatnya

Detik-detik Menegangkan Pembebasan Meysia dari Penyanderaan Ayah Angkatnya

Nenang dan Meysia berpelukan setelah bocah itu selamat dari penyekapan ayah angkatnya di Seraya, Batam. (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Meysia, bocah yang disekap ayah angkatnya di sebuah rumah di Seraya, Batam,  akhirnya bisa diselamatkan polisi. Ia  kembali dalam pelukan Neneng, Kamis (6/4/2017) pukul 19.00 WIB malam setelah disekap sejak pagi.

Selama beberapa jam, polisi sudah melakukan negosiasi untuk membujuk Atok, ayah Meysia. Namun, warga negara Singapura itu ngotot tetap menyandera Meysia. Bahkan, ia mengancam akan membunuh anak itu. Memang, Atok saat itu memegang sebilah parang.

Karena negosiasi berjalan buntu, polisi akhirnya mendobrak pintu kamar tempat Meysia disekap.

Saat itu, suasana hening namun terasa tegang.

Kapolresta Barelang AKBP Hengki tampak masih berupaya melakukan percakapan dengan pelaku.

Braak..! Suara pintu kamar dihantam oleh polisi memecah ketenangan.

Suara gaduh dari dalam kamar tersebut terdengar hingga belasan meter. Sementara itu, warga yang berkerumun makin tegang dan ribut.

Di sisi lain, seorang wanita menangis histeris saat polisi memaksa masuk ke kamar.  "Ya Allah, anakku, anakku," teriak Neneng dengan histeris.

Meskipun anak angkat, Neneng sudah menganggap Meysia seperti anak kandung sendiri. Bahkan tangisnya makin histeris saat belum juga melihat Meysia. Warga dan polwan berusaha menenangkan Neneng.

"Sudah buk, tenang ya, anak ibu tidak apa-apa, dia selamat, sudah aman," ujar seorang polwan, menenangkan wanita berbaju pink tersebut.

Saat tahu anaknya selamat, Nenang masih terus menangis. "Mana anak saya, mana Meysia, anak saya," ucapnya.

Tangisan Neng berhenti setelah dia berjumpa dan memeluk anaknya di Polresta Barelang.

"Sukurlah nak, kamu tidak apa. Apa yang sakit nak, ada yang sakit," ujarnya kepada Meysia.

Sementara itu, ayah angkatnya Kamarulzaman alias Atok, sudah berada dalam ruangan Jatanras Satreskrim Polresta Barelang untuk diinterogasi. Meysia dan ibunya lalu pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi bocah SD tersebut.

Penyekapan itu diduga lantaran Atok marah kepada Neneng yang meminta pisah dengannya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews