BATAMNWES.CO.ID, Batam - Walikota Batam Muhammad Rudi mengingatkan pengembang menyerahkan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) kepada pemerintah kota.

Permintaan tersebut bersifat memaksa lantaran, beberapa kali dijumpai di tengah masyarakat adalah masalah fasos atau fasum digunakan untuk apa?

"Jadi bapak ibu, yang memiliki perumahan agar di awal fasum atau fasos diserahkan kepada kami (Pemko), supaya kami saja yang menentukan sendiri, karena belajar dari pengalaman, masalah timbul akibat hal tersebut," ujar Rudi saat Musyawarah Daerah VI Real Estate Indonesia (REI) khusus Batam, di Hotel Harris, Rabu (5/4/2017). 

Ia mencontohkan, dalam satu perumahan yang di dalamnya mayoritas muslim pasti nanti akan minta dibuatkan masjid, sebaliknya jika di perumahan tersebut mayoritas Kristen nanti akan minta dibangun gereja.

Namun yang lebih membingungkan jika terdapat masyarakat Muslim dan Kristen dalam jumlah yang sama rata. 

"Biar kita saja yang urus, makanya kami minta diawal, begitu bapak/ibu karena mengurus rakyat itu repot karena kita ini pelayan," kata Rudi. 

Ia juga meminta agar pengembang mau membantu Pemrintah dalam hal pengaspalan jalan. 

"Jangan ketika IMB (Izin Mendirikan Bangunan) diberikan, diaspalnya asal-asalan, paling tebalnya hanya 1 cm, makanya cepat rusak, kalau pakai anggaran mana cukup bapak/ibu, kita minta janji itu (pengaspalan) dipenuhi semaksimal mungkin," kata Rudi. 

Hal lainnya juga ia juga pesan, bahwa ia tidak segan-segan akan membongkar apa saja jika membuat saluran drainase terhambat, seperti kejadian di Sagulung. 

"Jangan dipersempitlah saluran drainasenya, beberapa waktu lalu di Sagulung kami bongkar paksa saluran drainasenya karena dipersempit, awalnya 3 meter jadi 1 meter," tegas Rudi.

"Bukan apa-apa bapak/ibu, sekarang ini hujan satu jam saja sudah banjir di Batam, yang dicari siapa? Kami juga nantinya, makanya saya minta agar kita jaga bersama-sama," pinta Rudi.***