Hubungan Diplomatik Malaysia-Korea Utara Memanas

Malaysia Tutup Kedutaan Korea Utara, Warga Malaysia di Pyongyang Tersandera

Malaysia Tutup Kedutaan Korea Utara, Warga Malaysia di Pyongyang Tersandera

Pyongyang (straitstimes.com)

BATAMNEWS.CO.ID, Kuala Lumpur - Hubungan Malaysia - Korea Utara makin panas.  Bahkan Polisi Malaysia menutup atau memasang garis polisi di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur.  Kemudian, Korea Utara melarang pulang warga Malaysia di sana, begitu juga sebaliknya Malaysia mencekal warga Korea Utara di negaranya.

Sebetulnya, kedua negara ini memiliki hubungan yang kuat selama bertahun-tahun, namun mulai bergesek setelah kasus pembunuhan Kim Jong Nam, adik tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Polisi Malaysia berkeyakinan kematian ini adalah peristiwa pembunuhan, namun Korea Utara menyebut alasan kesehatan.

Sebagai tindak lanjut penyidikan, polisi Malaysia telah memeriksa beberapa warga Korea Utara. Salah seorang di antaranya sempat ditahan, namun sepekan kemudian dibebaskan sebab kekurangan bukti.

Belakangan Malaysia menuding, kasus ini melibatkan Korea Utara. Bahkan Korea Selatan ikut menuding, kematian Kim Jong Nam adalah kesalahan Korea Utara. Lalu ketegangan diplomatik makin meninggi. 

Belakangan, Malaysia mengusir duta besar Korea Utara pada Sabtu lalu, dan dia meninggalkan negara itu pada Senin. Pyongyang membalas, pada Senin mengusir duta besar Malaysia.

Lau diikuti dengan pemasangan garis polisi di Kedutaan Korea Utara itu dikatakan, "untuk  memastikan jumlah pejabat kedutaan di dalam gedung itu," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Nur Jazlan Mohamed seperti dikutip Reuters. "Kami berusaha mengidentifikasi secara fisik semua staf kedutaan yang ada di sini."

Bahkan, seluruh staf yang ada di kedutaan juga tak diizinkan meninggalkan gedung, "sampai kami puas atas jumlah mereka dan di mana mereka berada," kata Nur Jazlan.

Saat ini, Reuters melaporkan bahwa polisi Malaysia memburu tiga orang Korea Utara yang bersembunyi di kedutaan itu untuk ditanyai keterlibatan mereka dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar berkeyakinan tiga warga Korea Utara terkait dengan pembunuhan Kim Jong Nam berada di dalam kedutaan.

Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan Korea Utara telah memanipulasi kasus pembunuhan itu. "Kami ingin mengirim sinyal yang jelas agar mereka tak menunjuk  jari dan meremehkan kita sebagai negara berdaulat yang telah melakukan investigasi secara profesional," kata Zahid.

Sebaliknya, Korea Utara juga melarang warga Malaysia meninggalkan negeri itu. Langkah ini dianggap sebagai balasan atas langkah Malaysia terhadap Korea Utara.

Kementerian Luar negeri Korea Utara mengatakan pada Selasa (7/3/2017) bahwa semua warga negara Malaysia sementara dilarang meninggalkan negara itu sampai insiden yang terjadi di Malaysia benar-benar selesai. Begitu laporan dari  Korea Central News Agency (KCNA)

Kementerian itu mengatakan diplomat dan warga negera Malaysia  di Korea Utara tetap diizinkan berbisnis dan hidup normal.  Satu hal yang dilarang adalah melakukan perjalanan.  Korea Utara mengingatkan Malaysia untuk menyelesaikan masalah secara adil dan tepat waktu berdasarkan goodwill.

Langkah Korea Utara yang "menyandera" warga Malaysia itu tentu saja dikecam  "Saya mengutuk keputusan Korea Utara untuk mencegah warga Malaysia meninggalkan negara itu," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam sebuah pernyataan, Selasa (7/3/2017).

Najib menilai tindakan Korea Utara sangat menjijikkan. "Merka menyandera warga  kami. Total mengabaikan semua hukum internasional dan norma-norma diplomatik," katanya. "Sebagai bangsa yang cinta damai, Malaysia berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan semua negara. Namun, melindungi warga negara kita adalah prioritas pertama saya, dan kami tidak akan ragu untuk mengambil semua langkah yang diperlukan ketika mereka terancam."

"Saya juga telah memerintahkan Inspektur Jenderal Polisi untuk mencegah semua warga Korea Utara di Malaysia meninggalkan negara  sampai kita yakin keselamatan dan keamanan semua warga Malaysia di Korea Utara"

Najib ingin mengambil langkah lebih cepat dan tepat dalam menyelematkan warga negaranya di Korea. "Segera mungkin warga negara kita meninggalkan Korea Utara untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata Najib.

Wakil Menteri Luar Negeri Reezak Marican mengatakan kepada wartawan ada 11 warga Malaysia di Korea Utara - tiga dari mereka bekerja di kedutaan Malaysia, dua bekerja untuk PBB, dan sisanya adalah anggota keluarga mereka.

Sedangkan di Malaysia ada 14 diplomat Korea Utara. Reuters melaporkan bahwa ratusan warga Korea Utara diyakini berada di negara itu, sebagian besar dari mereka mahasiswa dan pekerja. New Straits Time melaporkan, setidaknya 170 warga Korea Utara diyakini bekerja di Sarawak saja.***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews