Kesaksian Warga Kampung Agas saat Melihat Lautan Api

Kesaksian Warga Kampung Agas saat Melihat Lautan Api

Halim, salah satu korban kebakaran di Tanjung Uma (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kebakaran Kampung Agas, Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, meninggalkan cerita miris bagi warga setempat. 

Kampung Agas yang juga termasuk salah satu wilayah kampung tua itu seketika berubah menjadi  lautan api.

Menurut salah satu warga, Halim (65) yang bermukim sejak tahun 1990, Kampung Agas dahulunya masih sepi dan belum seramai saat sekarang.

Pria 65 tahun itu, termasuk salah satu korban kebakaran. Rumah itu sudah puluhan tahun ia tempati.

Halim tinggal bersama tiga orang anaknya yang sudah remaja.

"Bapak sudah puluhan tahun di sini. Dulu, di sini masih sepi, belum seramai sekarang. Hanya sekitar 15 rumah yang ada," ujarnya sembari mengingat-ingat.

Halim yang saat kejadian, sedang tertidur pulas, dibangunkan oleh anaknya. Saat terbangun dan keluar rumah, ia melihat kobaran api yang semakin membesar.

Antara tersadar dan tidak, Halim melihat warga sudah panik dan berteriak-teriak. Lalu, ada juga warga yang membawa ember berisikan air untuk menyiram kobaran api.

"Saya juga lihat warga ada yang lompat ke laut, ada yg naik perahu, dan berlari-lari. Aneh-aneh saya liat apa yang dilakukan warga," kata Halim Bercerita.

Api menghabiskan 30 rumah yang pada umumnya tebuat dari kayu dan triplek itu, tidak sampai satu jam, karena kondisi bangunan yang mudah terbakar.

Harta benda para korban kebakaran habis dihanguskan oleh api yang berkobar dengan cepat. Tidak banyak yang bisa diselamatkan dalan insiden itu.

Sementara ini, korban masih bertahan di tempat penampungan sementara. Mereka akan kembali membangun rumah dibekas bangunan yang hangus.

"Kita akan kembali membangun, mau pindah tidak ada tempat lain," kata Halim.

Sementara itu, Korban lainnya, Ari (29), rumahnya juga hangus terbakar, menyisakan puing-puing hitam. Ari tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang masih berusia 3 tahun.

"Tidak ada yang bisa diselamatkan, saya bersukur anak dan istri saya tidak kenapa-kenapa, rumah nanti bisa dibangun kembali," ucapnya.

Penduduk Kampung Agas yang mayoritas sebagai pelaut, bersama-sama memadamkan api.

“Warga di sini selalu kompak, malam itu saja, ratusan ember cat warga berusaha memadamkan api," ujar Ari.

 

EDO ALBA

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews