Batam - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Drs  Zarefriadi, MPd, mengaku tidak tahu sedikitpun soal kisruh yang terjadi di PT Yeewo Indonesia, Kawasan Industri Tunas, Batam Centre, Batam. Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui kalau pemilik perusahaan garmen itu sudah kabur.

"Saya tidak tahu kalau managemen PT Yeewo kabur," kata Zarefriadi kepada batamnews.com, Selasa (3/2/2015).

Saat ditanyakan apakah tim pengawas Disnaker tidak mengetahui soal masalah di perusahaan itu, Zarefriadi juga menjawab tidak ada.

"Kita tidak mempunyai tim khusus yang mengawasi kegiatan PT di Batam," ujar Zarefriadi singkat.

Seperti diketahui, pemilik dan manajemen PT Yeewo Indonesia menghilang sejak 12 janari 2015 lalu.  Akibatnya, gaji dan pesangon 308 karyawan tidak jelas. Ternyata, pemilik perusahaan itu sudah sejak pertengahan tahun lalu mengeluarkan sebagian mesin pabrik tersebut.

Saat buruh menjaga aset yang tertinggal, mereka dipukuli oleh sekelompok orang yang memaksa mereka meninggalkan lokasi pabrik, Senin (2/2/2015).

Dalam tugas dan fungsi Disnaker Batam yang dikutip dari skpd.batamkota.go.id, sangat jelas tertera soal fungsi pembinaan dan pengawasan serta hubungan industrial. Sesuai pernyataannya, Kadisnaker tampaknya tidak menjalankan tugas dan fungsi tersebut.

(alf)