Pemerintah Filipina "Usir" Tentara Amerika

 Pemerintah Filipina "Usir" Tentara Amerika

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Manila - Hubungan mesra militer Filipina dan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru. Menteri Pertahanan Filipina mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahu militer Amerika Serikat (AS) terkait rencana penghentian patroli bersama dan latihan angkatan laut di Laut China Selatan (LCS).

Selain itu, Delfin Lorenzana juga mengatakan bahwa 107 tentara AS yang terlibat dalam operasi drone terhadap gerilyawan Muslim akan diminta untuk meninggalkan bagian selatan negara itu. Hal itu dilakukan seiring Filipina mengakuisisi kemampuan pengumpulan data intelijen dalam waktu dekat.

"Selain itu, Presiden Rodrigo Duterte ingin menghentikan latihan militer yang dilakukan Filipina dengan pasukan AS setiap tahun," kata Lorenzana. Duterte melihat latihan perang bersama hanya membuat Filipina bergantung kepada AS seperti dikutip dari Wall Street Journal, Jumat (7/10/2016).

Meski begit, Lorenzana tetap optimis bahwa hubungan AS dan Filipina akan meningkat ke tahap berikutnya. "Saya pikir itu hanya gundukan dalam jalan (membangun hubungan). Hubungan kadang-kadang berjalan ke tahap ini, tapi seiring waktu akan diperbaiki," katanya.

Sebelumnya, Delfin Lorenzana juga mengatakan militer negara itu bisa hidup tanpa bantuan Amerika Serikat (AS) jika negara adikuasa itu menarik bantuannya. Menurutnya bantuan militer yang diberikan oleh AS jumlahnya tidak banyak dan militer bisa meminta kepada Kongres untuk menutupi kekurangan tersebut.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews