Nelayan Jemaja Tewas Misterius, Keluarga Curiga Kena Bom

Nelayan Jemaja Tewas Misterius, Keluarga Curiga Kena Bom

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Mimi Loma (45) masih penasaran dengan kematian kakaknya, Erlius alias Yusdi (46) yang dinilai misterius.

Warga Desa Mampuk, Kecamatan Letung, Kabupaten Anambas ini merasa ada kejanggalan setelah Yus--sapaan Yusdi, tewas usai melaut bersama teman-temannya.

"Kejadian 12 Juni 2016 kami pihak keluarga diberi tahu kalau beliau sudah meninggal. Tapi ternyata sudah beberapa hari sebelumnya kakak saya malah dirawat di rumah temannya yang melaut itu, anehnya kok kami pihak keluarga nggak tahu, padahal rumah keluarga hanya berjarak 15 meter dari rumah tempatnya dirawat," kata Mimi, Rabu (31/8/2016) usai mendatangi Polres Natuna.

Dari pengamatan Mimi saat itu, ia melhat ada jejak selang dari mulut kakaknya, yang diduga sebagai alat untuk menyelam dengan kompresor.

Mimi menduga kegiatan Yus bersama teman-teman, ini ada kaitannya dengan sesuatu seperti menyelam, penggunaan efek bom ikan atau kecelakaan lain saat melaut.

"Setahu saya sebelumnya ia kerja supir di Letung, namun terakhir diajak temannya ke laut. Kami nggak tahu nyari ikan seperti apa dan bagaimana di laut, tapi saya kenal salah satu temannya itu, ia baru keluar penjara kasus ngebom ikan," kata Mimi.

Ia melihat ada semacam jejak lebam di punggung dan leher kakaknya. Selain itu ada berkas serbuk kopi di mulutnya sesuai pemeriksaan puskesmas. Namun tidak diketahui apakah Yus diberi kopi saat sekarat atau seperti apa. Rekan sesama melaut Yus, yakni Af sebenarnya sudah melaporkan kasus kematian Yus ke Polsek Jemaja setelah itu.

Polsek Jemaja akhirnya menyatakan kematian Yus karena sakit. Dalam visum et repertum juga dinyatakan jika tidak ada kekerasan terhadap Yus.

Dari laporan polisi, visum et repertum mayat dari RS bergerak Jemaja nomor 004 / RSBJ.360/Ver/06.16 tanggal 13 Juni 2016 menyatakan tidak ada kekerasan atau kejanggalan tanda kekerasan perbuatan melawan hukum atas meninggalnya Yusdi.

Namun, menurutnya, pihak keluarga hingga sekarang tidak diberi tahu apa yang dikerjakan Yus dan kejadian saat bersama rekannya itu di laut dari hasil pemeriksaan polisi.

"Kalau dari pengakuan temannya yang lain, katanya masuk angin lalu dibawa balik ke darat. Ternyata waktu sehari melaut itu mereka akhirnya balik dan merawat kakak saya beberapa hari, tapi keluarga nggak tahu ternyata sudah beberapa hari ia dirawat di kamar jelek. Tahunya kakak saya pas sudah meninggal saja. Kalau kami tahu kan sudah segera kami bawa ke rumah sakit," kata Mimi.

Tak puas dengan Polsek Jemaja, ia kini tengah berusaha membuat laporan ke Polres Natuna, mengungkap kepastian terkait kematian kakaknya. Hal ini untuk menjawab keraguan pihak keluarga.

"Saya sudah ke Polres Natuna membuat laporan baru. Tapi tidak bisa, soalnya dianggap sudah ada laporan di Polsek Jemaja. Tapi kami keluarga ingin tahu. Ingin memastikan. Kami nggak tahu harus gimana sekarang," ujar Mimi.

Kapolres Natuna, AKBP Charles Sinaga sebelumnya mengatakan sudah menerima laporan ini dari Polsek Jemaja. "Saya sudah minta anggota di sana (Jemaja) menyelidiknya," kata Charles. [fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews