3 Sikap Ruhut Sitompul yang Bikin Heboh: Hak Asasi Monyet Hingga Dukung Ahok

3 Sikap Ruhut Sitompul yang Bikin Heboh: Hak Asasi Monyet Hingga Dukung Ahok

Ruhut Sitompul. (foto: ist/nonstop)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dicopot dari jabatannya sebagai juru bicara partai oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pernyataan-pernyataan politik Ruhut selama ini dianggap kerap merugikan dan tidak sejalan dengan garis yang ditetapkan oleh Partai Demokrat.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengungkapkan, ada banyak pertimbangan mengapa SBY memecat Ruhut. Salah satunya, karena dia selalu mengatasnamakan Partai Demokrat atas opini pribadinya.

Berikut ini pernyataan-pernyataan kontroversial Ruhut yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Hak Asasi Monyet

Saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Polri, dan BNPT, pada Rabu, 20 April 2016, Ruhut mempertanyakan pelanggaran HAM apa yang sudah dilanggar Densus 88 dalam kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono.

"Saya kecam yang datang ke Komisi III mengatakan Densus 88 melanggar HAM, HAM apa yang dilanggar, hak asasi monyet?" ucap Ruhut.

Menurut dia, Anggota Densus 88 selama ini sudah bekerja dengan sangat manusiawi. Bahkan, kata Ruhut, pilihan untuk tidak memborgol Siyono karena ingin menghormati yang bersangkutan. Namun saat diperlakukan manusiawi, Siyono malah balik menyerang aparat yang saat itu sedang menjaganya.

Ruhut juga mengecam dengan berbagai pihak yang selama ini kerap menyuarakan pembubaran Densus 88. Menurut dia bukan malah dibubarkan, tapi harusnya Densus diberikan penambahan anggaran.

Pernyataan Ruhut Sitompul ini pun berujung pada laporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Pemuda Muhammadiyah.  

2. Dukung Ahok

Ruhut Sitompul secara terbuka mendukung Ahok maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta pada Pilkada DKI 2017. Alasannya, karena Partai Demokrat belum menentukan calon gubernur yang akan diusung.

Ruhut menegaskan, partai yang dipimpin SBY itu akan bersikap realistis karena tak memiliki kader unggulan di Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, mengatakan partainya memecat Ruhut Sitompul karena dia kerap menyatakan dukungannya kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang dinonaktifkan (Ruhut) itu adalah posisi sebagai koordinator juru bicara, karena ada sesuatu hal yang disampaikan Pak Ruhut bahwa secara pribadi mendukung Ahok. Kita ketahui Demokrat belum memutuskan apa-apa, sehingga khawatir seolah-olah yang disampaikan Pak Ruhut itu sikap Demokrat," ungkap Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

3. Pecat Koruptor

Saat anggota Fraksi Partai Demokrat I Putu Sudiartana ditangkap KPK atas kasus dugaan suap pemulusan rencana 12 proyek ruas jalan di Sumatera Barat, Ruhut langsung menyatakan pemecatan Sudiartana sebagai kader Demokrat.

"Saya ingatkan kepada semua kader saya, jangan main api nanti terbakar. Saya sebagai polhukamnya Partai Demokrat tegas apabila ada dua alat bukti jadi tersangka, enggak segan langsung kami pecat," ujar Ruhut.

"Status sudah tersangka, sudah kita berhentikan," kata Ruhut.

Dalam kasus dugaan suap pemulusan rencana 12 proyek ruas jalan di Sumatera Barat agar dibiayai lewat APBNP 2016, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah Sudiartana.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews