Cerita Pengantar Jenazah Sudirman, Baharuddin: Kapal Pengangkut Jenazah Sempat Pecah

Cerita Pengantar Jenazah Sudirman, Baharuddin: Kapal Pengangkut Jenazah Sempat Pecah

Ilustrasi kapal pancung

Karimun - Jenazah Sudirman, korban kekejaman oknum anggota Polres Karimun, sudah sampai ke keluarganya di Bireuen, Kabupaten Aceh Jeumpa, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sabtu (18/1/2015). Perjalan pengiriman jenazah berlangsung mendebarkan. 

Menurut cerita Baharuddin, tokoh masyarakat Aceh di Karimun, yang mengantar jenazah, pengiriman dimulai pada pukul 01.00 dini hari pada hari Sabtu tersebut. Tak lama setelah Sudirman menghembuskan napas terakhir. 

“Kami berangkat pukul 01.00 dengan menggunakan boat pancung (sejenis perahu bermesin),” ujar Baharuddin, begitu tiba di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Selasa (20/1/2015) pagi.

Kata Baharuddin, saat membawanya ke Batam cukup kesulitan. Apalagi perjalanan berlangsung dini hari. “Di perjalanan kapal pecah (bocor), untuk cepat ketahuan,” kata Baharuddin. Namun jenazah tetap selamat sampai di Batam.

Perjalanan dilanjutkan dengan pesawat ke Medan melalui Bandara Kualanamu. “Di Medan ke Bireuen kita menggunakan ambulance sewa,” kata seorang anggota Polres Karimun menimpali percakapan.

Waktu tempuh jalan darat ke Bireuen, kata Baharuddin, memakan waktu hingga 7 jam. Mereka mencari Polres Bireuen. Di sana dilakukan serah terima. “Puluhan sanak keluarganya sudah menunggu. Jumlahnya mencapai 60 orang,” kata Baharuddin.

Penyerahan jenazah berlangsung alot. Apalagi pihak keluarga meminta jenazah diantar lagi ke rumahnya yang berjarak cukup jauh dari Polres. “Kami akhirnya memutuskan penyerahan dilakukan di Polres, dengan pertimbangan supaya aman,” kata Baharuddin. 

Kemudian Selasa mereka baru tiba di Batam dan langsung ke Karimun. “Wah jauh juga,” kata dia.

 

[snw]

 

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews