Ini Jawaban Mengejutkan Presiden Erdogan Soal Tuduhan Kudeta Rekayasa

Ini Jawaban Mengejutkan Presiden Erdogan Soal Tuduhan Kudeta Rekayasa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Ankara - Presiden Recep Tayyip Erdogan akhirnya angkat bicara soal tuduhan bahwa dia merekayasa kudeta militer Turki yang gagal. Erdogan dengan tegas membantah tuduhan yang salah satunya berasal dari musuh politiknya, Fethullah Gulen.
 
"Sayangnya, itu hanya informasi yang salah. Bagaimana Anda dapat merencanakan hal seperti itu? Bagaimana Anda bisa membiarkan begitu banyak warga sipil kehilangan nyawa mereka? Bagaimana bisa nurani manusia memungkinkan itu? Itu adalah di luar hal yang mungkin," kata Erdogan dalam wawancara dengan CNN, yang dilansir Selasa (19/7/2016).

"Tayyip Erdogan, para sekutu dan rekan-rekannya akan menjadi yang pertama untuk menolak jenis ide itu. Kami mempertaruhkan hidup kami untuk rakyat," katanya lagi.
 
Erdogan mengatakan, bahwa mereka yang berusaha menggulingkan pemerintah yang memicu ide seperti itu. "Organisasi teroris (pimpinan) Fetullah ini kini telah menerima perhatian terbesar," lanjut Erdogan.
 
Rezim Erdogan semula menuduh Fethullah Gulen--ulama oposisi yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat--sebagai dalang upaya kudeta militer Turki. Namun, Gulen membantah dan menuduh balik Erdogan dan partai AKP sebagai perekayasa kudeta.
 
Fethullah Gulen dulunya adalah teman atau sekutu politik Erdogan. Namun belasan tahun lalu, berubah menjadi musuh dan akhirnya meninggalkan Turki dan tinggal di AS.
 
Erdogan sudah meminta Presiden AS Barack Obama untuk menangkap Gulen dan memulangkannya ke Turki.
 
"Saya sebelumnya telah membuat permintaan ini ke (Barack) Obama, hanya secara lisan," kata Erdogan.
 
"Tapi, minggu ini permintaan resmi tertulis dari kami juga akan disampaikan ke AS dan juga ke sejumlah negara-negara Barat dan negara-negara Afrika. Kami akan mengirimkan permintaan tersebut secara resmi."
 
Presiden Erdogan terang-terangan menyebut Gulen sebagai teroris. ”Bahkan jika dia (Gulen) adalah warga AS, AS tidak harus menjaga teroris seperti itu,” ucap Erdogan.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews