Ironi Pencari Kerja di Batam pada Tahun 90-an Dibandingkan Sekarang

Ironi Pencari Kerja di Batam pada Tahun 90-an Dibandingkan Sekarang

Antrean pelamar kerja di Kawasan Industri Batamindo beberapa waktu lalu (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Batam dikenal sebagai kota industri. Ribuan perusahaan yang bergerak di berbagai sektor dan bidang berdiri di kawasan-kawasan industri maupun di luar kawasan.

Pembangunan Batam yang mulai didatangi para investor asing membuat Batam menarik bagi para pencari kerja. Ada perbedaan yang mencolok antara Batam di tahun 90-an dengan Batam di masa kini.

 

Surga pencari kerja di tahun 90-an

Batam di tahun 90-an menjadi surganya para pencari kerja. Bahkan pihak perusahaan kesulitan mencari pencari kerja hingga harus mencari ke jalan-jalan.

“Dulu sekuriti perusahaan sampai memanggil-manggil orang yang melintas di depan perusahaan untuk  bekerja,” ujar seorang warga Batam belum lama ini. Kendati demikian banyak juga diantaranya yang tak mau bekerja.

Ribuan lowongan itu terdiri dari berbagai macam bidang. Mulai dari operator hingga supervisor atau bahkan manager di perusahaan-perusahaan asing.

Tak heran lantas, para alumni perguruan tinggi ataupun sekolah menengah, menyerbu Batam sebagai tempat mencari kerja yang menjanjikan.

 

Surganya pengangguran

Di tahun 2015 pengangguran dan pencari kerja tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Batam mencapai 24.022. Batam mulai tak lagi sebagai surga para pencari kerja. Bahkan saking sulitnya mendapatkan pekerjaan puluhan lowongan kerja diserbu belasan ribu orang seperti yang terjadi di PT Sumitomo Wiring Systems Indonesia di Kawasan Industri Batamindo beberapa waktu lalu.

Tutupnya beberapa perusahaan di sejumlah kawasan juga menjadi penyumbang pengangguran-pengangguran baru. Beberapa perusahaan yang tutup diantaranya bergerak di sektor manufaktur dan galangan kapal. Di tahun 2014 ada sekitar 11 perusahaan tutup, kemudian di tahun 2015 mencapai 54 perusahaan.

Dampaknya sebanyak 7.188 karyawan dari perusahaan tutup tersebut dirumahkan alias mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dampak ekonomi global menjadi salah satu penyebab perusahaan-perusahaan tersebut gulung tikar. Namun beberapa diantaranya ada yang pindah ke negara lain. 

Rentetan demonstrasi dituding sebagai penyebab dari ketidaknyamanan investor berinvestasi di Batam. 

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews