Tragedi Pembunuhan Mahasiswi UGM Feby "Einsten" Kurnia (3)

Dengar Feby Dibunuh, Nurcahaya Berusaha Tegar

Dengar Feby Dibunuh, Nurcahaya Berusaha Tegar

Ibunda Feby, Nurcahaya Ningsih. (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pada Senin, 2 Mei 2016, bagi Nurcayaha Ningsing (48), langit serasa runtuh.

Ia mendapat kabar jika anaknya ditemukan. Namun yang menjadi ia lemas seketika, Feby dinyatakan sudah dalam kondisi meninggal.

Asanya semakin terpuruk, manakala Feby ditemukan dalam kondisi tak wajar di lantai 5 Fakultas MIPA UGM. Ada dugaan Feby dibunuh.

"Hari Senin, saya mendapat kabar kalau Feby sudah ditemukan, namun sudah meninggal," ujar wanita berdarah minang itu dengan suara bergetar.

Mendapat kabar anaknya telah meninggal, ia berusaha untuk sabar dan menguatkan hatinya.

“Mendengar kabar itu, saya berusaha kuat. Walau dalam hati saya menjerit-jerit," ujarnya sembari tersenyum walau tampak dipaksakan.

Ketegaran hatinya mendapat decak kagum dari orang di sekelilingnya. Karena ia tidak menampakkan kesedihan didepan orang-orang, dan berusaha tampak tenang walau itu dipaksakan.

"Saya berusaha tenang, karena ingin capat mengurus anak saya. Orang-orang dan teman Feby mengatakan saya seorang ibu yang tangguh," kata Nurcahaya.

Kini Feby sudah istirahat dengan tenang. Ia dikuburkan di TPU Sei Panas Batam. Ratusan orang mengantarnya ke peristirahatan terakhir.

Nurcahaya pun mengaku telah memaafkan pelaku pembunuhan yang tak lain adalah petugas kebersihan di UGM bernama Eko Agus Nugroho.

Pelaku ditangkap saat hendak pulangke kediamannya di Wonokromo, Pleret, Yogyakarta. Ia berdalih nekat menghabisi Feby dan merampas dua ponselnya serta menjual untuk membeli susu dan keperluan anaknya yang masih bayi.

 

EDO ALBA

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews