Bunuh Balita 1 Tahun di Singapura, Gadis Indonesia Ditangkap Polisi

Bunuh Balita 1 Tahun di Singapura, Gadis Indonesia Ditangkap Polisi

Maryani saat ditangkap jajaran kepolisian Singapura. (Foto: SHIN MIN DAILY NEWS via STRAITSTIMES)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang gadis asal Indonesia ditahan pihak kepolisian Singapura. Ia ditahan setelah seorang balita yang ia rawat meninggal dunia.

Diduga wanita bernama Maryani Usman Utar (30) itu menganiaya balita itu sehingga meninggal. 

Maryani ditangkap setelah balita berusia satu tahun, Richelle Teo Yan Jia, ditemukan pingsan oleh ayahnya di rumah pada hari Minggu pagi (8/5/2016), dengan luka memar di leher dan kepala.

Bibir gadis itu telah berubah ungu, dan ia dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Polisi kemudian mendapat laporan dari bantuan di 9:20 waktu setempat. Maryani dijerat pasal penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Pada saat bayi tersebut ditemukan, Maryani tak tampak di rumah. Pada saat itu kebetulan hari libur Maryani, seperti yang dilaporkan harian Lianhe Wanbao.

Polisi menangkapnya di daerah Marina Bay. Kemarin sore, polisi membawanya ke flat Dewan Perumahan di mana ia bekerja di Simei Street 4, pergelangan tangan dan pergelangan kaki diikat.

Menurut keluarga, ayah Richelle pada saat itu sedang berdoa di kamar tidur. Pada saat itu kebetulan Hari Ibu.

Sedangkan ibu dan kakaknya sedang keluar. Maryani ditangkap pada hari itu juga.

Setelah ia selesai sembayang, ayah Richelle ini mencoba membangunkan anaknya, tapi tak kunjung sadar.

Karena khawatir, ia melarikan balita itu ke Rumah Sakit Umum Changi.

Tapi dia tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal pada pukul 10:08.

Kakek Richelle ini, Mr Teo Xiong Kun, 81, mengatakan kepada Lianhe Wanbao, bahwa keluarganya telah berulang kali mencoba untuk memanggil petugas medis, tapi dia tidak bisa dihubungi. Dia berusaha mencari bantuan pada pukul 08:00.


Penangkapan

Maryani ditangkap. Ia diketahui telah bekerja sebagai asisten rumah tangga selama kurang lebih satu tahun. Itu pekerjaan pertamanya di Singapura.

Kemarin, sekitar 10 anggota keluarga Richelle berdatangan ke rumah sakit seperti dilansir Shin Min Daily News. 

Mereka termasuk orang tuanya, kakak, bibi dan kakek-nenek. Mereka membawa beberapa pakaian, sepatu pink dan mainan.

Bibinya mengatakan kepada surat kabar China bahwa saudara Richelle ini ada yang belum mengetahui bahwa adiknya telah meninggal.

Biasanya para kerabat keluarga Richelle kerap berkunjunga ke Simei di akhir pekan.

Richelle merayakan ulang tahun pertamanya sekitar enam hari lalu, kata Teo.

Kasus ini bukan pertama yang menimpa wanita Indonesia di Singapura. Pada Desember lalu, seorang gadis Indonesia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena terbukti membunuh majikannya berusia 76 tahun. Ia mencekik pada saat wanita itu tertidur lelap.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews