Ini Alasan Dua Wisatawan Singapura Korban Perampokan Enggan Bikin Laporan Polisi

Ini Alasan Dua Wisatawan Singapura Korban Perampokan Enggan Bikin Laporan Polisi

Dua wisatawan asing yang menjadi korban parampokan di Batam (Foto: Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dua wisatawan Singapura yang menjadi korban perampokan di kawasan Bukit Clara, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, akhirnya urung melaporkan peristiwa tragis.

Samantha Moberg dan Mark Tang memilih hanya melaporkan soal kehilangan barangnya. Menurut pihak kepolisian, kedua wisatawan asing itu, enggan memperpanjang kasus tersebut ke ranah hukum.

Apalagi keduanya berdomisili di Singapura. “Korban hanya membuat laporan kehilangan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian, Senin (18/4/2016).

Memo mengaku kesulitan untuk menindaklanjuti kasus tersebut, karena tidak adanya laporan dari korban.

"Begitu saya dapat kabar, saya langsung ke kantor (Polresta Barelang). Ini memang murni kejahatan, tapi korbannya tidak ingin membuat Laporan Polisi (LP) bagaimana kita akan menindak lanjuti. Nanti kita tangkap orang tanpa ada korban, kita salah dong," kata Memo.

Kendati demikian, kata Memo, polisi tidak akan tinggal diam.  "Unit Shabara akan melakukan patroli rutin di sana," kata Memo.

Samantha dan Mark mengalami kejadian tak terlupakan ketika tengah berfoto dengan latar belakang landmark kota Batam “Welcome to Batam” pada Minggu (17/4/2016). 

Dua orang pelaku perampokan menghampiri dan merampas sejumlah harta benda. Beberapa diantaranya uang tunai berupa rupiah dan dolar Singapura. 

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews