Ini Alasan Jokowi Sedih Lihat Proyek Hambalang yang Jadi Ladang Korupsi Elite Politik

Ini Alasan Jokowi Sedih Lihat Proyek Hambalang yang Jadi Ladang Korupsi Elite Politik

Presiden Jokowi saat meninjau proyek Hambalang. (Foto: Setkab)

BATAMNEWS.CO.ID, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) inspeksi mendadak ke proyek  Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang yang terbengkalai sejak lama, di Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/3) sekitar pukul 10.20 WIB.

Jokowi tampak didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, secara mendadak meninjau lokasi

“Sedih melihat aset negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan,” tulis Presiden Jokowi melalui akun twitter pribadinya @jokowi, yang diunggahnya seperti dilansir setkab.go.id.

Presiden memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi bangunan dan lingkungan sekitar untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil terhadap proyek tersebut.

“Kalau dilanjutkan untuk apa? Apakah masih seperti yang lama untuk sekolah olahraga, atau mungkin diubah saja, jadi Wisma Atlet misalnya, atau diubah jadi pelatnas, atau diubah jadi rusunawa,” kata Presiden seraya menyebutkan, kondisi tanah yang labil juga menjadi salah satu pertimbangan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak.

Menurut Presiden, pihaknya akan membahas masalah Proyek Hambalang ini dalam Rapat Terbatas yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Mungkin seminggu atau dua minggu lagi setelah itu akan dirapatkan dalam Rapat Terbatas untuk kita putuskan mengenai hal yang saya sampaikan tadi,” katanya.

Proyek Hambalang ini juga dikenal sebagai ladang korupsi berjamaah para elite politik Partai Demokrat pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah elite partai Demokrat ditangkap KPK. Termasuk Menpora Andi Malarangeng, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Bendahara Umum Demokrat Nazaruddin, serta beberapa orang lainn.

 

Tidak Sesuai
Dari pantauan di lapangan, Presiden Jokowi menilai bahwa struktur bangunan yang ada tidak sesuai standar untuk bangunan di perbukitan. “Harusnya besinya gede, tapi ternyata setelah dicek di lapangan malah besinya kecil. Harusnya pondasi misalnya 3 meter, nah ini yang akan dicek semuanya secara total,” ujarnya.

Yang paling penting, tegas Presiden, adalah penyelamatan aset negara. Presiden hanya menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya wartawan bagaimana kesannya melihat uang rakyat yang tidak berfungsi.

Menurut Presiden, untuk mengetahui kerugian yang terjadi dan menentukan langkah ke depan, dirinya  akan memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meng-cut dimana, dan kemudian kalau ke depan diputuskan atau dilanjutkan menjadi jelas.

Sebagaimana diketahui pembangunan Proyek Hambalang yang dilakukan di atas tanah seluas 32 hektar itu terhenti sejak tahun 2012 dikarenakan kasus korupsi yang ditemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews