WN Singapura Kabur dari Detensi Imigrasi Batam

[Eksklusif] Terbongkar! Pegawai Imigrasi Batam Disogok Rp100 Juta Lepaskan WN Singapura

[Eksklusif] Terbongkar! Pegawai Imigrasi Batam Disogok Rp100 Juta Lepaskan WN Singapura

Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika. (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kaburnya Damar Chettri alias Sam Chettri, warga negara Singapura yang menjadi tahanan Imigrasi Kelas I Batam diduga melibatkan oknum petugas Imigrasi. Petugas tersebut disinyalir menerima gratifikasi dari pihak Sam Chettri melalui perantara biro jasa.

Polisi saat ini masih terus mendalami penyidikan mengenai adanya campur tangan orang dalam melepaskan Sam Chettri. 

Pelaku pemalsuan identitas berupa paspor itu kabur dari detensi Imigrasi Batam Centre, setelah memberi uang kepada oknum pegawai Imigrasi berinisial Jul sebesar Rp 100 juta.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika mengatakan, kaburnya Sam Chettri melibatkan seorang biro jasa bernama Manasar Siagian alias Rock n Roll. Ia menerima uang Rp400 juta untuk melepaskan Sam Chettri.

Sam melarikan diri dari tahanan pada 22 Desember 2015 lalu, dan kabur pada 24 Januari 2016. Ia kemudian ditangkap polisi di Johor, Malaysia, pada 24 Februari 2016.

Usai menyogok oknum pegawai Imigrasi, kemudian dengan berbagai cara Sam Chettri diskenariokan untuk kabur. Manasar mendapat uang tersebut dari seorang pria keturunan Tionghoa sebesar Rp 400 juta atau sekitar (40.000 dolar Singapura). 

"Manasar Siagian alias Rock and Rol mendapat upah sebesar 40.000 dolar Singapura dari seorang pria keturunan Tionghoa,” ujar Helmy Santika, Rabu (9/3/2016). 

Manasar kemudian berkolaborasi dengan Jul, pegawai Imigrasi. Ia memberi Jul uang Rp 100 juta untuk melepaskan Sam Chettri.

“Manasar Siagian memberikan uang kepada oknum Imigrasi atas nama  Jul sebesar Rp100 juta,” ujar Helmy.

Sam Chettri dengan leluasa keluar dari Detensi Imigrasi. Manasar kemudian mengatur keberangkatan Sam melalui pelabuhan tikus dengan membayar seseorang Rp70 juta. “Dia bayar Rp70 juta, melalui pelabuhan tikus,” ujar Helmy.

 

[jim]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews