AP II Bidik Penumpang dari Tiongkok Lewat Bandara Tanjungpinang

AP II Bidik Penumpang dari Tiongkok Lewat Bandara Tanjungpinang

Ilustrasi. (foto:ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - PT Angkasa Pura (AP) II membidik penumpang dari Tiongkok yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Agus Haryadi menjelaskan, perseroan telah menjalin kerja sama dengan pengembang properti PT Sun Resort dan maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air untuk mendatangkan penumpang dari beberapa kota di China ke Pulau Bintan. ”Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semua pihak bisa mendorong pertumbuhan bisnis di Kota Tanjungpinang,” kata Agus di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu.

Dalam kerja sama tersebut, nantinya AP II sebagai pengelola Bandara Raja Haji Fisabilillah akan menyiapkan sarana infrastruktur transportasi penerbangan udara. Sementara, PT Sun Resort akan membangun area bisnis terpadu, yang di dalamnya terdapat kawasan pariwisata dan perdagangan, dengan didukung penerbangan ke China oleh Sriwijaya Air.

GM Bandara Internasional Raja Haji Fisabillah Surahmad menjelaskan, bandara yang beroperasi pada November 2014 tersebut memiliki total kapasitas sebanyak 1 juta penumpang. Meski demikian, tingkat keterisian bandara baru mencapai 40 persen. Ke depan, okupansi bandara tersebut diharapkan dapat mencapai 70 persen, didukung sejumlah perbaikan seperti memperpanjang dan mempertebal landasan pacu (runway).

”Target pendapatan kita tahun ini Rp 12 miliar, tahun lalu Rp 11 miliar. Kami berencana menambah penumpang domestik dari Padang, Medan, dan Palembang. Pada April 2016 akan dibuka penerbangan internasional ke China,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo menambahkan, dalam kerja sama ini perseroan berencana mengoperasikan penerbangan carter dari dan menuju China. Terdapat delapan kota yang dibidik Sriwijaya Air untuk diterbangkan ke Tanjungpinang.

Salah satu di antaranya Bejing-Tanjungpinang. ”Market turis dari China sebanyak 75 juta penumpang, tapi yang ke Indonesia hanya 700.000 - 800.000, itu tidak sampai 1 persen, artinya potensial pasarnya masih besar,” ungkap Toto dilansir okezone.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews