Istri Brigadir Petrus Bakus Bernyanyi di Kuburan Anaknya yang Dimutilasi

Istri Brigadir Petrus Bakus Bernyanyi di Kuburan Anaknya yang Dimutilasi

Ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID, Kalbar - Dugaan apakah Brigadir Petrus Bakus, tersangka mutilasi dua anaknya, mengalami gangguan kejiwaan hingga kini belum terjawab. Petus Bakus masih menjalani pemeriksaan psikologi.

Pihak kepolisian masih melakukan observasi untuk memutuskan apakah Petrus Bakus waras atau mengalami gangguan kejiwaan.

“Sudah diperiksa psikater. Belum ada kesimpulan apakah dia sehat atau tidak. Tes kejiwaan butuh waktu observasi," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Supriadi, Sabtu 27 Februari 2016 seperti dikutip Viva.co.id.

Ia menyebutkan, pihaknya sudah memeriksa Petrus Bakus. Polisi berpangkat Brigadir ini sehari-harinya bertugas sebagai anggota Sat Intelkam Polres Melawi.

Menurut Supriadi, ada empat orang saksi yang mengetahui sebelum dan sesudah kejadian. 

”Ada empat orang yang mengetahui sebelum dan sesudah," kata Supriadi.

Supriadi berkata, proses pemeriksaan memakan waktu lama. Namun demikian, itu dilakukan guna mengumpulkan sejumlah bukti dan penyidikan.

Supriadi menambahkan, pemeriksaan akan berlangsung di Polres Melawi, Kalimantan Barat. 

”Kalau gak ada halangan, tujuh hari berkasnya dikirim ke Kejaksaan. Dari hasil pemeriksaan psikiater, akan memberikan gambaran jelas," ucapnya.

Ada tiga orang psikolog yang memeriksa Pertus Bakus. Selain dari Polda, Mabes, ada juga dari provinsi. 

Pelaku ini sudah ditahan di Mapolres Melawi. Tersangka saat ini berada di ruangan staf Sabhara Polres Melawi.

Kasubag Pengendali Personel Psikologi Polda Kalbar, Ajun Komisaris Polisi Teguh Purwo Nugroho, mengatakan, ada keluhan pada pelaku saat diwawancarai.

Saat itu Petrus Bakus mengatakan capek mendengar berita di televisi yang memberitakan tentang dirinya.

Teguh juga menuturkan, informasi dari istrinya juga terus digali. Sayangnya, saat ini istri pelaku terpukul berat. 

"Ini fokusnya dua, pelaku dan istrinya. Pas pemakaman istrinya menyanyikan lagu pelangi-pelangi. Karena kebiasaan istrinya menidurkan anaknya menyanyikan lagu pelangi-pelangi. Kondisi psikologi istrinya drop," ujarnya.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews