Banjir Rob, Kampung Tangelam Batu Tiga Setengah Tanjungpinang Terendam Akibat Pasang Air Laut

Banjir Rob, Kampung Tangelam Batu Tiga Setengah Tanjungpinang Terendam Akibat Pasang Air Laut

Banjir rob akibat air laut pasang landa sejumlah kawasan di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 12 Februari 2024 (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews – Warga Kampung Tangelam Batu Tiga Setengah, Tanjungpinang, pada hari Senin mengalami masalah banjir serius akibat naiknya air laut. Kejadian ini bukanlah hal baru bagi masyarakat setempat, yang mengatakan bahwa banjir semacam ini sering terjadi, hampir setiap tahun, tanpa adanya solusi konkret untuk mengatasinya.

Banjir yang disebabkan oleh pasang air laut ini tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga secara signifikan menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk berangkat bekerja, anak-anak terhambat pergi ke sekolah, dan kegiatan ekonomi setempat pun terganggu.

Baca juga: Mau Perbaiki Plafon Jebol, Seorang IRT Malah Kehilangan Rp 5 Juta dari Jok Motor di Pasar Victoria, Batam

Menurut Maria, salah satu warga Tanjungpinang, kejadian seperti ini bukanlah hal baru bagi mereka. "Banjir akibat naiknya air laut sudah sering kami alami hampir setiap tahunnya," ujarnya. Kejadian berulang ini menunjukkan bahwa permasalahan banjir rob di kawasan tersebut belum menemukan solusi yang efektif untuk diatasi.

Menurut warga, meskipun kejadian banjir akibat pasang air laut ini telah menjadi bagian dari kehidupan tahunan mereka, belum ada langkah nyata dari pemerintah setempat maupun lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat setempat merasa dibiarkan menghadapi masalah ini sendiri tanpa adanya bantuan atau solusi jangka panjang.

Baca juga: Lansia Berusia 84 Tahun ikut Diwisuda di Aula Bandar Seri Bentan 

Peningkatan frekuensi dan intensitas banjir ini diduga erat kaitannya dengan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut, yang semakin memperparah kondisi geografis Tanjungpinang yang memang rentan terhadap banjir.

Warga setempat mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan, tidak hanya dengan solusi darurat seperti penyediaan pompa air atau pembuatan tanggul sementara, tetapi juga dengan solusi jangka panjang yang dapat mengurangi risiko banjir di masa depan.

Sementara itu, kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk lebih serius dalam mengatasi perubahan iklim dan dampaknya yang semakin nyata.

Masyarakat Kampung Tangelam Batu Tiga Setengah berharap agar masalah ini dapat segera mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak, sehingga tidak hanya menjadi cerita tahunan yang berulang tanpa ada penyelesaian.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews