Minta Bantu Hacker, Begini Gembong Teroris Bahrunnaim Bisa Lolos dari Imigrasi

Minta Bantu Hacker, Begini Gembong Teroris Bahrunnaim Bisa Lolos dari Imigrasi

Bahrun Naim

BATAMNEWS.CO.ID - Bahrunnaim ternyata punya banyak cara agar lolos dari Imigrasi di Indonesia. Sebagai seorang bekas narapidana kasus terorisme, tak mudah bagi seorang Bahrunnaim untuk mendapatkannya. 

Pria bernama asli seperti tertulis di paspor Muhammad Bahrunnaim itu telah beberapa kali mencoba mendapatkan paspor. Salah satunya dengan alasan untuk ibadah umrah. Namun semua upaya itu tak membuahkan hasil. Petugas Imigrasi Solo tak mau memberikan paspor untuk Bahrunnaim. 

"Awalnya memang tidak gampang mendapatkan paspor tersebut. Mengingat saya adalah eks narapidana yang ditangkap densus 88 meski densus gagal mengkaitkan saya dengan pidana terorisme. Namun beberapa kesempatan sulit bagi saya bahkan untuk sekadar umroh ke tanah suci," tulis Bahrunnaim dalam blog pribadinya, www.bahrunnaim.co. 

Bahrunnaim pun merancang sebuah strategi untuk mendapatkan paspor. Langkah pertama adalah dia dan kawan-kawannya mendirikan sebuah perusahaan media. Tak disebutkan secara jelas media yang didirikan oleh Bahrunnaim dan kawan-kawannya. 

"Dengan media inilah saya mendapatkan posisi bergaining dengan rezim dan kekuatannya. Bahkan kami mendapat jaringan informasi dari berbagai pihak yang bisa dibilang menjadikan posisi kami dianggap bahaya oleh rezim," tulis dia.

Langkah kedua adalah dengan membangun sistem keamanan dan mempersiapkan fisik peserta hijrah. Lagi-lagi, Bahrunnaim tak menjelaskan sistem yang dia bangun tersebut. Namun dengan dua langkah tersebut akhirnya Imigrasi Solo mengeluarkan paspor untuk Bahrunnaim dan 12 rekannya. 

Setelah paspor didapat, Bahrunnaim merancang cara untuk lolos dari pemeriksaan petugas imigrasi di bandara. "Kami sadar bahwa saya adalah eks narapidana yang ditangkap Densus 88. Jangankan ke Suriah, beberapa kali saya mencoba umrah selalu gagal karena pemerintah Saudi tidak memberikan visa kepada saya," tulis Bahrunnaim. 

Dia mengaku mendapatkan tim hacker (peretas) yang sanggup bekerja mengacak acak jaringan komputer imigrasi di bandara. Atas bantuan tim hacker inilah, Bahrunnaim bersama tiga timnya bisa lolos ke Suriah. 

Bahrunnaim memiliki paspor bernomor A 9589044 yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Surakarta. Dalam data paspor tercatat, dia lahir di Pekalongan pada tanggal 6 September 1983. Bahrun terdata membuat paspor pada tanggal 23 Desember 2014 dengan masa berlaku sampai tanggal 23 Desember 2019.

Kepala Kantor Imigrasi Surakarta, Agus Setiadi hingga kini masih enggan memberikan penjelasan terkait paspor Bahrunnaim itu. Dia beralasan belum mendapat perintah atasan untuk melakukan pemeriksaan data tersebut.

Agus mengaku akan mengecek kebenaran bahwa paspor Bahrunnaim dikeluarkan kantor Imigrasi Surakarta. "Belum kami pastikan, sehingga belum bisa memberi penjelasan tentang paspor itu," kata Agus ketika dikonfirmasi, Jumat (15/1/2016) lalu.

sumber: detikcom

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews