Gubernur Lemhannas Usulkan Angkatan Siber Sebagai Matra Baru di TNI dalam Transformasi Digital

Gubernur Lemhannas Usulkan Angkatan Siber Sebagai Matra Baru di TNI dalam Transformasi Digital

Gubernur Lemhanas saat menjadi pembicara di kegiatan Muhammadiyah (Foto: Lemhanas RI)

Jakarta, Batamnews - Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto, mengemukakan rencananya untuk membentuk Angkatan Keempat yang khusus berfokus pada pertahanan siber dalam Seminar Nasional Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045, yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta. Rencana ini diusulkan guna melengkapi tiga matra angkatan TNI di Indonesia dan sejalan dengan perkembangan global dalam bidang pertahanan siber.

Dalam pernyataannya, Andi Widjajanto menyampaikan bahwa Indonesia perlu mempertimbangkan pembentukan Angkatan Siber, terinspirasi oleh langkah yang diambil oleh Singapura. Menurutnya, Singapura telah membangun Angkatan Siber sebagai respons terhadap perubahan signifikan di bidang pertahanan siber dan untuk menarik talenta digital yang dibutuhkan dalam sektor ini.

"Pertahanan siber menjadi semakin penting dalam era transformasi digital, dan kita perlu memastikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi tantangan ini," ujarnya.

Baca juga : Perayaan Hari Kemerdekaan: Bendera Merah Putih Dibagikan ke FKPD, Camat, dan Lurah di Tanjungpinang

Namun, ia juga mengakui bahwa langkah ini masih dalam tahap awal, dan banyak Kementerian/Lembaga di Indonesia telah memiliki unit siber tersendiri. Kementerian Pertahanan, TNI, kepolisian, dan BSSN telah memiliki unit siber masing-masing. Oleh karena itu, Andi berpendapat bahwa dalam lima tahun mendatang, langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan kapabilitas satuan siber di berbagai instansi tersebut.

"Saya percaya bahwa dalam waktu lima tahun, kita bisa melihat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan satuan siber di berbagai lembaga. Mungkin kita bisa memiliki satuan siber di Mabes TNI yang dipimpin oleh perwira bintang tiga," jelasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menarik talenta digital Indonesia untuk terlibat dalam pertahanan siber. Rencana ini diharapkan dapat membangkitkan minat generasi muda dalam bidang siber dan teknologi informasi untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan nasional.

Baca juga : Mahkamah Agung Ubah Vonis Mati untuk Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam Kasus Pembunuhan Berencana

Andi Widjajanto juga mengingatkan bahwa langkah ini memerlukan pembelajaran dari Singapura, yang telah mempersiapkan diri selama tujuh tahun sebelum akhirnya menciptakan Angkatan Siber pada Oktober 2022. Singapura telah menunjukkan komitmen mereka dengan meningkatkan jumlah personel dalam Angkatan Siber dari 3 ribu menjadi 12 ribu dalam waktu delapan tahun.

"Dalam menyusun rencana ini, kita harus memperhatikan langkah-langkah yang diambil oleh Singapura. Kita tidak hanya perlu membangun infrastruktur teknologi, tetapi juga mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi," tandasnya.

Diharapkan bahwa langkah-langkah menuju pembentukan Angkatan Keempat sebagai Angkatan Siber ini akan memberikan kontribusi positif dalam memastikan keamanan siber dan menjaga kedaulatan nasional Indonesia dalam menghadapi tantangan transformasi digital menuju tahun 2045.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews