Al-Waleed 'The Sleeping Prince' Koma 18 Tahun, Maya Amhar: Masih Ada Harapan Sembuh Lewat Terapi Saraf

Al-Waleed

Pangeran Al Waleed bin Khaled 18 tahun koma sampai sekarang, ada peluang bisa sembuh lewat terapi saraf (ilustrasi)

Batam, Batamnews - Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal, seorang anggota kerajaan Arab Saudi, telah dikenal sebagai "The Sleeping Prince" oleh media lokal. Julukan ini merujuk pada kondisinya yang berada dalam koma selama 18 tahun sejak mengalami kecelakaan mobil pada tahun 2005.

Meskipun dalam kondisi yang sulit, ada tanda-tanda harapan yang muncul dari perjuangannya. Ahli Terapi Saraf Kejepit, Maya Amhar, percaya bahwa masih ada peluang untuk penyembuhan melalui terapi pijat saraf.

Maya Amhar di chanel youtuber Catatan Maya Amhar menunjukan cara terapi pijat bagian kepala belakang pangeran (tangkapan layar)

"Meskipun mengalami keadaan sulit, otak bagian bawah kanan masih bisa berfungsi. Ini adalah area yang dapat diselamatkan melalui terapi pijat, dimulai dari jari kanan, telinga bagian kanan dan kepala belakang bagian bawah, " ujar Maya Amhar kepada batamnews.co.id pada Senin (8/8/2023).

Optimisme Maya dalam upaya penyembuhan ini muncul setelah melihat video yang diunggah oleh keluarga Al-Waleed di platform media sosial.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Anak Wakil Bupati Karimun yang Terlibat Penyelundupan Sabu-sabu Seberat 1,9 Kg

"Dari video yang saya lihat, ada peluang bagi Pangeran Al-Waleed untuk sembuh melalui terapi. Hal ini terlihat dari gerakan yang dilakukan oleh Pangeran saat dipanggil dengan sebutan akrab 'Didi' oleh orang di sekitarnya."

Video langka tersebut menunjukkan Pangeran Al-Waleed mampu menggerakkan jari tangannya sebagai respons terhadap panggilan namanya, meskipun ekspresi wajahnya tetap tidak berubah.

Maya Amhar, yang juga mengelola saluran YouTube @CatatanMayaAmhar, telah menghasilkan tiga video tentang upaya penyembuhan Al-Waleed melalui terapi saraf. Dari video ini, ia menganalisis penyakit Pangeran Al-Waleed dan melihat adanya peluang kesembuhan yang menjanjikan.

Baca juga: Dubes RI Singapura Suryopratomo: Potensi Batam sebagai Sumber Pangan Singapura

"Saya percaya, dengan pertolongan Allah, ada potensi kesembuhan bagi Pangeran. Kisahnya mengingatkan pada pasien lain yang pernah sembuh setelah mengalami kondisi koma selama enam tahun," ucap Maya.

Dengan penuh keyakinan, Maya mengambil inspirasi dari kesembuhan pasien lain dan percaya bahwa kesembuhan bagi Pangeran Al-Waleed juga mungkin terjadi. Dalam upayanya untuk menyebarkan pesan harapan dan inspirasi, Maya menjelajahi potensi kesembuhan yang luar biasa dan mengajak kita semua untuk berbagi dalam perjuangan Pangeran Al-Waleed dalam menaklukkan koma selama 18 tahun yang mengubah hidupnya.

Baca juga: Masalah Distribusi Air di Batam Semakin Parah, Utusan: Pihak Terkait Harus Bertanggung Jawab

Sosok Al-Waleed dan Perjuangannya Menghadapi Koma

Pangeran Al-Waleed "The Sleeping Prince" mengalami kondisi koma setelah kecelakaan mobil pada tahun 2005. Kondisi tersebut mengharuskannya menggunakan ventilator untuk bertahan hidup.

Pendarahan otak yang terjadi akibat kecelakaan tersebut terjadi saat Pangeran Al-Waleed sedang menjalani pendidikan militer di London, Inggris. Ia adalah keponakan dari miliarder Arab Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal.

Ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, telah dengan tekad memutuskan untuk menjaga putranya tetap menggunakan ventilator dan terus memantau kondisinya. Ia menjaga harapan agar suatu hari Pangeran Al-Waleed akan bangun dari tidurnya yang panjang.

Baca juga: Jejak Manis Kue Gegatas: Makanan Khas Kalteng yang Melekat di Kota Tanjungpinang

Sebuah video yang diunggah secara daring menunjukkan momen langka ketika Pangeran Al-Waleed mampu menggerakkan jari tangannya sebagai respons atas panggilan dari bibinya, Putri Noura bint Talal bin Abdulaziz, pada tahun 2022. Kehadiran gerakan ini memberikan harapan baru atas potensi kesembuhan.

Pada tahun 2019, "The Sleeping Prince" juga menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dalam sebuah video lain yang dibagikan oleh bibinya, menunjukkan tanda-tanda kehidupan dalam kondisinya yang tertidur.

Kisah perjuangan Pangeran Al-Waleed "The Sleeping Prince" menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengingatkan kita akan kekuatan tekad dan semangat manusia dalam menghadapi cobaan berat. Dalam upaya untuk mendapatkan kesembuhan, keluarga dan orang-orang yang mencintai Pangeran terus memperjuangkan harapan dan keyakinan bahwa perjuangan ini tidak akan sia-sia.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews