Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Digembok oleh GSPI dalam Aksi Demo Terkait PPDB

Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Digembok oleh GSPI dalam Aksi Demo Terkait PPDB

Koordinator aksi GSPI saat menggembok Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi

Jambi, Batamnews - Masa aksi yang melakukan unjuk rasa di Provinsi Jambi pada hari ini bertujuan untuk menyoroti beberapa masalah dalam sistem penerimaan sekolah jalur zonasi. Dewan Pimpinan Cabang Generasi Sosial Peduli Indonesia (GSPI) mengemukakan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan orang tua terkait penerimaan sekolah jalur zonasi.

Dalam unjuk rasa tersebut, GSPI menekankan perlunya perjelasan mengenai penerimaan sekolah jalur zonasi. Banyak siswa dan orang tua yang masih bingung mengenai kriteria dan prosedur yang berlaku dalam sistem ini. Oleh karena itu, GSPI menuntut agar pemerintah memberikan penjelasan yang lebih rinci dan transparan terkait hal ini.

Baca juga : Perbaikan Ponton Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang Tahun 2024: Informasi Terbaru dari PT Pelindo

Selain itu, GSPI juga meminta solusi bagi anak-anak di daerah yang tidak tercover oleh jalur zonasi. Beberapa daerah, terutama di daerah lingkar selatan Provinsi Jambi, sulit dijangkau oleh jalur zonasi. GSPI mendesak pemerintah untuk mencari solusi yang adil agar anak-anak di daerah tersebut juga mendapatkan akses yang sama dalam penerimaan sekolah.

Dalam tuntutannya, GSPI juga menyoroti pertanggungjawaban dalam kasus pelanggaran prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Mereka menekankan pentingnya penegakan hukum dan sanksi yang tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran dalam proses penerimaan sekolah.

Selain itu, GSPI juga mendesak pemerintah untuk menemukan solusi yang lebih baik bagi daerah lingkar selatan yang sulit terjangkau oleh jalur zonasi. Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak di daerah tersebut juga memiliki kesempatan yang setara dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Baca juga : Kopitiam di Kepulauan Riau: Menikmati Kelezatan Kopi dan Keindahan Budaya

Tidak hanya itu, GSPI juga menuntut perlakuan yang adil bagi siswa berprestasi yang gagal masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. Mereka menginginkan kebijakan yang mempertimbangkan prestasi akademik dan non-akademik siswa agar mereka tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah negeri.

Selain itu, GSPI juga menekankan pentingnya tanggung jawab pemerintah terhadap anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Mereka meminta pemerintah untuk memberikan bantuan dan fasilitas yang memadai agar anak-anak dari keluarga tersebut dapat mengakses pendidikan yang layak.

Dalam aksi ini, GSPI juga menyampaikan kepeduliannya terhadap cerdasnya anak bangsa. Mereka menyoroti perlunya perhatian dan dukungan dari pemerintah dalam memajukan pendidikan agar anak-anak Indonesia dapat berkembang secara optimal.

Hingga berita ini ditulis, pemerintah Provinsi Jambi belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan yang disampaikan oleh GSPI. Namun, aksi unjuk rasa ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mendorong perubahan dan peningkatan dalam sistem penerimaan sekolah jalur zonasi demi keadilan dan kesetaraan pendidikan.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews