YouTuber Malaysia Melaporkan Seorang Politisi ke Polisi atas Dugaan Penyalahgunaan Konten Tanpa Izin

YouTuber Malaysia Melaporkan Seorang Politisi ke Polisi atas Dugaan Penyalahgunaan Konten Tanpa Izin

Screenshot Channel Youtube @Ah Yau Talks Politics

Malaysia, Batamnews - Seorang pencipta konten di YouTube, Tang Qi Yau, telah membuat laporan polisi terhadap Ketua Pemuda PAS, Ahmad Fadhli Shaari, dengan tuduhan mengambil dan memberikan gambaran yang salah terhadap salah satu videonya. Pemilik saluran YouTube "Ah Yau Talks Politics" juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hal ini dapat menyebabkannya dianggap sebagai penyokong Parti Nasional (PN).

Pada 1 Juli lalu, Tang mengunggah sebuah video yang menampilkan wawancara dengan orang Melayu di Rembau, Negeri Sembilan, mengenai peluang UMNO dalam pilihan raya negeri yang akan datang. Dalam laporannya kepada polisi, ia mengklaim bahwa pada hari Senin lalu sekitar pukul dua sore, Fadhli telah mengunggah ulang video tersebut tanpa izin yang sebenarnya.

Baca juga : Konser Taylor Swift di Singapura bulan Maret : Ini Daftar Lagu Terpopuler yang Paling Banyak Diputar 

"Dia telah menggunakan video saya dengan menambahkan caption yang mempromosikan PN dan membuat saya khawatir bahwa beberapa individu mungkin salah mengerti isi video tersebut. Tujuan dari laporan polis ini adalah untuk menegaskan bahwa video tersebut telah disebar tanpa izin saya dan sebagai referensi bagi Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM)," ungkap Tang dalam laporannya yang dikutip dari Malaysiakini.

Laporan polisi tersebut dibuat di balai polis Kajang pada hari sebelumnya. Tang juga mengunggah video singkat yang mendesak Fadhli untuk menurunkan video tersebut dari platform TikTok dan Facebook.

"Saya tidak ingin masalah ini menjadi lebih besar nantinya. Saya tidak menolak untuk mengambil tindakan hukum; semuanya tergantung pada apakah YB ini (Fadhli) akan menurunkan video atau tidak," tambahnya, seperti yang ditulis Malaysiakini.

Baca juga : Hacker Bjorka Diduga Bocorkan 34 Juta Data Paspor Orang Indonesia di Dark Web

Tang mengatakan bahwa tindakan Fadhli tidak hanya melanggar hak cipta sebagai pencipta konten, tetapi juga tidak menghormati para pencipta konten. Dia mengungkapkan bahwa sementara Fadhli mengunggah video penuh selama 15 menit beserta tautan ke video aslinya di Facebook, hanya 10 menit pertama dari video tersebut yang diunggah di TikTok.

"Hal ini membawa risiko jika orang hanya menonton 10 menit pertama... mereka mungkin berpikir bahwa saya bekerja untuk PN. Inilah alasan utama mengapa saya membuat laporan polis dan melindungi diri saya," jelasnya.

Dalam video asli, beberapa orang yang diwawancarai mengkritik Presiden Umno, Ahmad Zahid Hamidi, sementara setidaknya dua orang menyatakan diri mereka sebagai pendukung PN. Namun, individu terakhir yang diwawancarai menyampaikan pandangan bahwa kawasan tersebut adalah kawasan Umno dan suara pendukung akan diberikan kepada Umno dan sekutu barunya, Pakatan Harapan (PH).

Video yang diunggah oleh Fadhli di TikTok tidak termasuk lima menit terakhir, termasuk wawancara terakhir tersebut. Dalam unggahan di Facebook, Fadhli juga menyatakan, "Alhamdulillah, semakin banyak orang yang peka. Insya-Allah, rakyat Negeri Sembilan akan memilih PN. Terima kasih kepada saudara yang membuat liputan berbahasa Cina ini."

Hingga tengah malam tadi, video di TikTok telah ditarik, namun masih dapat ditonton di laman Facebook Fadhli.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews