Waspada, Titik Api Makin Membara di Sumatera,Terbanyak di Sumatera Barat Terdeteksi 44 Hotspot

Waspada, Titik Api Makin Membara di Sumatera,Terbanyak di Sumatera Barat Terdeteksi 44 Hotspot

Kebakaran lahan sawit di Kabupaten Pesisir Selatan semakin meluas, waspada dengan kabut asap (internet)

Batam, Batamnews - Pada Kamis (25/5/2023), tercatat puluhan titik panas atau hotspot yang terdeteksi di sepanjang Pulau Sumatera. Yang menarik perhatian adalah peningkatan hotspot di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau.

Yasir, petugas dari Stasiun Pekanbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan bahwa total hotspot di Pulau Sumatera mencapai 94 titik panas. 

Baca juga: Kebakaran Lahan Perkebunan Sawit di Pesisir Selatan Sumbar Meluas, Pemadaman Terkendala Akses dan Peralatan

Dari jumlah tersebut, 44 titik hotspot tersebar di Sumatera Barat dan 14 titik di Sumatera Selatan. Selain itu, hotspot juga terdeteksi di beberapa daerah lainnya, seperti Aceh (5 titik), Sumatera Utara (6 titik), Bengkulu (9 titik), Jambi (5 titik), Lampung (3 titik), dan Bangka Belitung (1 titik).

Seperti diketahui saat ini di daerah Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, titik api sudah menjadi kebakaran lahan. Puluhan hektar lahan sawit membara.

Sementara di Riau yang sebelumnya dilaporkan nihil titik api, dalam pantauan, hari ini, Kamis (25/5) terlihat ada 5 titik api. Dilansit halloriau, Kamis, titik api yang terlihat berada dia Siak, dua titik, dan masing-masing satu titik terdapat di Bengkalis, Indragiri Hilir, dan Kota Dumai.

Baca juga: Gubernur Arinal Tanggapi Kontroversi Alamat Fiktif Pemenang Tender Proyek Jalan di Lampung

Untuk membantu penanganan Karhutla di Riau, Pemprov Riau menerima bantuan berupa helikopter patroli dan pesawat water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, Australia dan Malaysia juga memberikan bantuan dua unit helikopter water bombing.

Selain itu, Pemprov Riau juga mendapat bantuan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan upaya pembasahan lahan gambut dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), atau hujan buatan. 

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di daerah tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews