Wanita Thailand Diduga Bunuh 12 Temannya dengan Racun Sianida

Wanita Thailand Diduga Bunuh 12 Temannya dengan Racun Sianida

Polisi Kerajaan Thailand mengawal seorang tersangka bernama Sararat Rangsiwuthaporn yang dituduh membunuh sedikitnya dua belas korban dengan menggunakan sianida. (Foto: Gulf News)

Thailand, Batamnews - Polisi Thailand telah menangkap seorang wanita berusia 32 tahun yang dituduh membunuh 12 temannya dengan menggunakan sianida. Sararat Rangsiwuthaporn ditangkap di Bangkok pada hari Selasa setelah penyelidikan terbaru terhadap kematian seorang temannya, seperti yang dilaporkan oleh BBC.

Keluarga korban mengeluarkan kecurigaan setelah temannya meninggal saat bepergian dengan Sararat awal bulan ini. Polisi mempercayai bahwa Sarat telah membunuh 11 orang lainnya, termasuk mantan pacarnya, sementara ia menyangkal tuduhan tersebut. Menurut polisi, ketidakstabilan keuangan tampaknya menjadi alasan di balik pembunuhan-pembunuhan tersebut.

"Dua minggu yang lalu, dia pergi bersama temannya ke provinsi Ratchaburi, barat Bangkok, di mana mereka berpartisipasi dalam ritual perlindungan Buddha di sungai," kata polisi.

Setelah beberapa saat, temannya, Siriporn Khanwong, tiba-tiba roboh dan meninggal di tepi sungai. Autopsi menunjukkan adanya sianida di dalam tubuhnya. Uang dan tas milik korban hilang ketika ia ditemukan.

Pihak berwenang mengatakan bahwa korban lainnya meninggal dengan cara yang serupa, tetapi tidak mengungkapkan informasi lebih lanjut. Pembunuhan-pembunuhan itu dimulai pada 2020, kata polisi.

Polisi tidak mengungkapkan identitas semua korban, tetapi menyebutkan mantan pasangan Sararat, serta dua perwira polisi wanita, di antara yang meninggal.

Polisi mengatakan bahwa Sararat mendapatkan pinjaman sebesar 250.000 baht (£5.900; $7.300) dari seorang teman yang diduga menjadi salah satu targetnya. Setelah makan siang dengan Sararat, wanita tersebut pingsan dan muntah, tetapi selamat.

Menurut polisi, kerabat korban juga melaporkan hilangnya perhiasan dan uang.

Menunjukkan bahwa pengumpulan bukti dapat menjadi tantangan, polisi mengatakan bahwa keluarga-keluarga tersebut sebelumnya tidak mencurigai adanya tindak kejahatan. Beberapa jenazah juga telah dikremasi, tambah mereka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews