Jakarta - Ilmuwan akan terus mengembangkan terobosan-terobosan baru yang mengikuti zaman. Salah satunya, pengembangan drone. Saat ini para ilmuwan tengah beramai-ramai merancang drone yang betul-betul mirip burung. Ya, mencoba membuat drone dari burung mati yang diawetkan. Tujuannya digunakan untuk mata-mata.

Para ilmuwan percaya diri meski baru prototype, suatu saat nanti dapat digunakan untuk melihat satwa liar secara alami atau digunakan oleh militer untuk memata-matai target tanpa diketahui. Hal ini dilaporkan dalam makalah yang dipresentasikan lembaga Aeronautika dan Forum Sains Astronotika AS dikutip dari NDTV, Minggu (19/2/2023).

Dalam studi tersebut, para ilmuwan menggabungkan bagian-bagian burung yang diawetkan. Untuk terbang, selayaknya burung ilmuwan mereplikasi sayap-sayap agar burung bisa mengudara.

Menurut seorang insinyur yang mengerjakan proyek tersebut, drone ini pada dasarnya adalah pesawat mini yang dikendalikan dari jarak jauh yang dapat digunakan untuk memantau manusia dan hewan.

Mereka juga melakukan dua uji terbang menggunakan drone yang terlihat seperti burung, termasuk yang nampak mirip burung pegar asli.

"Alih-alih menggunakan bahan buatan untuk membuat drone, kita dapat menggunakan burung mati dan merekayasa ulang untuk dijadikan sebagai drone," kata Mostafa Hassanalian, seorang profesor teknik mesin di New Mexico Tech.

"Terkadang melihat alam memberi kita jawaban terbaik untuk pengembangan dan optimalisasi berbagai jenis sistem rekayasa," tambah dia.

Namun, fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana drone flappy dapat membantu para ahli mempelajari satwa liar dan digunakan untuk melacak penggundulan hutan serta pemburu liar.

"Perbaikan terakhir adalah menambahkan kaki sehingga drone dapat bertengger dan memantau tanpa menggunakan banyak baterai," ungkap dia.