Bagaimana Router Rumah Pegawai Dapat Membuat Ancaman Pada Kerja Jarak Jauh?

Bagaimana Router Rumah Pegawai Dapat Membuat Ancaman Pada Kerja Jarak Jauh?

Ilustrasi

Sementara saat ini kita melihat adanya akhir dari pandemi Covid-19, namun tidak ada tanda yang pasti bahwa bekerja jarak jauh yang diterapkan oleh banyak perusahaan di Indonesia akan benar-benar dihentikan. Bahkan saat ini kita masih bisa melihat adanya perusahaan-perusahaan pada berbagai sektor yang menawarkan berbagai lowongan pekerjaan jarak jauh alias bisa dikerjakan di rumah-rumah staf pegawai dengan gaji penghasilan yang cukup tinggi.

Ketika perusahaan mengizinkan para pegawainya untuk bekerja secara fleksibel dari rumah mereka, namun hal ini ternyata bisa mendatangkan banyak risiko keamanan siber yang cukup kompleks. Karena itulah, pihak perusahaan perlu untuk memastikan bahwa jaringan Wi-Fi mereka benar-benar aman. Apalagi ada fakta lain yang menyebutkan bahwa software router tidak meng-update secara otomatis untuk memberikan perlindungan terhadap serangan para peretas yang paling baru dan paling canggih. 

Lalu Bagaimana Router di Rumah Mereka Bisa Mengancam?

Seorang peretas dapat saja mendekat ke rumah para pegawai, mencuri kredensial Wi-Fi, dan me-reroute (mengubah rute) jaringan router di rumah Anda supaya semua lalu lintas (traffic) bisa dikirim ke peretas tersebut. Si peretas ini kemudian dapat menginfeksi para pegawai tersebut dengan ransomware, memata-matai aktivitas perusahaan, atau melakukan serangan-serangan potensial lainnya yang merugikan perusahaan dan para pegawai itu sendiri. Bahkan tidak hanya itu, para peretas dapat mencuri data-data perusahaan yang sensitif yang tentu sangat merugikan semua pihak. 

Menurut studi yang dilakukan perusahaan IBM, kesalahan manusia adalah penyebab dari 95% penerobosan keamanan siber. Data yang mengejutkan ini menunjukkan bahwa para pegawai benar-benar tidak tahu apa yang mesti dilakukan untuk memproteksi informasi mereka. Hanya sedikit pegawai yang sadar akan keamanan router Wi-Fi mereka sehingga mereka selalu meng-update software router mereka untuk tetap aman dari berbagai ancaman keamanan siber. Gateway default untuk router Tenda adalah 192.168.100.1.

Sebuah router di rumah pegawai biasanya disetup dengan WPA2-PSK, sebuah tipe jaringan yang diproteksi dengan kata sandi tunggal yang dibagi antara para pengguna dan perangkat. Sayangnya, WPA2-PSK sejauh ini merupakan mekanisme otentikasi yang paling umum yang digunakan di rumah-rumah di Indonesia. Tak heran, banyak pegawai yang bekerja di rumah secara jarak jauh memiliki risiko tinggi atas terjadinya pencurian kredensial jaringan Wi-Fi mereka. 

Tipe jaringan WPA2-PSK memang memiliki pengamanan yang cukup baik yaitu dapat melakukan enkripsi kata sandi. Namun, enkripsi kata sandi ini akan bisa mencegah para peretas mencuri kata sandi apabila kata sandi yang dibuat oleh para pegawai adalah kata sandi dengan menggunakan kata yang unik, rumit, dan cukup panjang. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh perusahaan Avast yang melibatkan 2000 rumah tangga, didapatkan kesimpulan bahwa hampir 80% dari mereka ternyata selama ini menggunakan kata sandi yang lemah. Selain itu, sebuah studi yang pernah dilakukan tahun 2018 lalu menyimpulkan bahwa para responden tidak pernah sama sekali mengubah kata sandi Wifi default mereka. 

Mengingat risiko yang bisa ditimbulkan dari lemahnya pengamanan jaringan Wi-Fi yang dimiliki para pegawai yang bekerja secara jarak jauh, maka sudah saatnya pihak perusahaan memberikan edukasi yang lengkap kepada para pegawainya mengenai keamanan siber di rumah. Salah satu bahan edukasi yang dapat ditawarkan adalah bagaimana mereka mengatasi serangan phising dan membekali mereka dengan taktik-taktik pengamanan umum seperti membuat kata sandi yang rumit dan unik, dll. Selain itu, pihak perusahaan juga bisa menyediakan tipe jaringan WPA2-Enterprise yang dianggap sebagai tipe paling umum digunakan oleh perusahaan karena memiliki lapisan pengamanan yang canggih dan kemampuan kustomisasinya. 

Sebab bagaimanapun juga, satu kesalahan yang dilakukan oleh seorang pegawai perusahaan, dapat menimbulkan potensi serangan ke seluruh perusahaan, dan tentunya akan mendatangkan kerugian ke para pegawai itu sendiri.


 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews