Dituding Warga Sebabkan Banjir Lumpur di Tanjung Uma, PT Cahaya Dinamika Buka Suara

Dituding Warga Sebabkan Banjir Lumpur di Tanjung Uma, PT Cahaya Dinamika Buka Suara

Rumah warga di Kampung Bukit Timur, Tanjunguma diterjang banjir lumpur. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Batam, Batamnews - Tempo lalu, puluhan rumah di Kampung Bukit Timur, Kelurahan Tanjung Uma, Kota Batam terendam banjir lumpur setinggi betis orang dewasa. Banjir lumpur itu disinyalir warga merupakan kiriman dari lahan milik PT Cahaya Dinamika yang akan membangun apartemen di lokasi itu.

Musibah itu terjadi menimpa warga di sana sejak 2019 dan berlangsung hingga sekarang. Kawasan permukiman warga yang terdampak itu memang berada pada dataran rendah. Air dan lumpur dari dataran yang lebih tinggi mencurah ke bawah.

Warga menilai, banjir lumpur terjadi sejak adanya proyek properti yang dibangun oleh PT Cahaya Dinamika.

Baca juga: Jeritan Warga Bukit Timur Tanjunguma Diterjang Banjir Lumpur Proyek Apartemen

Menanggapi hal itu, salah satu pemegang saham PT Cahaya Dinamika, Po Hua memberi klarifikasi. Ia menyebut jika banjir lumpur yang menimpa warga bukan serta-merta bawaan dari lahan perusahaan.

"Itu (permukiman) di dataran rendah, wajar kalau air turun ke bawah semua. Lagi pula drainase banyak sampah jadi tak dapat menampung air," ujarnya, Jumat (21/10/2022).

Banjir pun sering terjadi jauh sebelum lahan milik perusahaannya itu digarap. "Ya, karena memang langganan karena di sana itu dataran rendah," kata dia.

Baca juga: Jalan di Depan Kantor Wali Kota Batam Banjir, Netizen: Harusnya Pemerintah Sudah Sadar

Ia heran karena banyak warga yang menyalahkan perusahaannya. Namun, karena rasa kemanusiaan, ia telah banyak membantu materil ke masyarakat di Bukit Timur.

"Itu musibah. Karena kita sesama manusia dan rasa simpati yang timbul, kita sering bantu meringankan beban mereka," ujar Po Hua.

Dirinya mengaku tak bisa berbuat banyak. Pasalnya lahan yang dihuni warga itu merupakan milik pemerintah.

Selanjutnya: proyek apartemen..

 

"Lahan itu sebenarnya masuk row jalan milik pemerintah. Jadi kami tak bisa berbuat banyak, hanya sedikit membantu meringankan beban mereka," katanya.

Soal warga yang terdampak minta ganti rugi ke perusahaannya, ia tak ambil pusing. Sebab dikatakannya musibah tersebut terjadi bukan sepenuhnya disebabkan oleh lahan PT Cahaya Dinamika, terlebih lahan tersebut punya pemerintah.

Sebelumnya, warga RT 05/06 Kampung Bukit Timur, Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam mengaku dihantui banjir lumpur. 

Beberapa kali mereka diterjang banjir bercampur lumpur dari longsoran yang terimbas proyek land clearing kawasan pembangunan properti di sana.

Setidaknya ada 35 kepala keluarga (KK) di RT05/RW06, yang terdampak. Apalagi beberapa pekan ini curah hujan tinggi. Tinggi air yang disertai lumpur mencapai betis orang dewasa, Kamis (6/10/2022) lalu.

Baca juga: Jalan di Depan Kantor Wali Kota Batam Banjir, Netizen: Harusnya Pemerintah Sudah Sadar

Alan Budikusuma, warga setempat menyebutkan bahwa kejadian itu bukan yang pertama kalinya. Hal serupa kerap terjadi sejak 2019, saat dimana akan dibangun proyek properti di kawasan tersebut.

"Katanya di sini akan dibangun apartemen," ujarnya kepada Batamnews, Kamis (6/10/2022) malam itu kepada Batamnews.

Kawasan permukiman warga yang terdampak itu memang berada pada dataran rendah. Air dan lumpur dari dataran yang lebih tinggi mencurah ke bawah. "Parit itu tak lagi menampung banyak air. Itu melimpah sampai turun ke sini airnya," kata dia.

Akibatnya, hunian warga tergenang. Properti rumah, sepeti kasur hingga peralatan elektronik terendam air.

Alan menambahkan, puncak terparah banjir di tempatnya itu pada 2021 lalu. Airnya mencapai setinggi paha orang dewasa.

Ia menyayangkan RT/RW hingga pihak kelurahan seperti ikut 'tenggelam'. "Mereka Lepas tangan dan tak ada jalan keluar atau solusi dari pemerintah," ucapnya.

 

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews