Keluarga: Brigadir Yosua Taat ke Ferdy Sambo, Dipercaya Urusan Belanja

Keluarga: Brigadir Yosua Taat ke Ferdy Sambo, Dipercaya Urusan Belanja

Jenazah Brigadir J diserahkan ke pihak keluarga di Jambi (Foto: Istimewa)

Jakarta - Pihak keluarga tidak percaya atas tuduhan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yoshua) melecehkan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Keluarga mengenal Brigadir Yosua sebagai orang yang dipercaya.

"Kalau kami sebagai orang tua ya, karena memang ini (Brigadir J) dipercaya, nggak mungkin dia melakukan sebejat itu," kata salah satu keluarga Brigadir J, Rohani Simanjuntak, seperti dikutip dari CNNIndonesia TV, Rabu (13/7/2022).

Dia mengatakan Brigadir Yoshua juga dipercaya oleh keluarga Irjen Ferdy Sambo. Kepercayaan yang diberikan bahkan sampai soal urusan belanja rumah tangga.

Rohani kembali menyatakan dirinya tak percaya keponakannya melecehkan istri dari atasannya tersebut.

"Bahkan sama Bapak Jenderal Ferdy Sambo, dia sangat taat dan jujur. Dia dipercayakan, bahkan belanja rumah tangga saja dia yang dipercayakan, masa dia melakukan sekeji itu. Nggak mungkinlah, kalau kami sebagai orang tua," ungkapnya.

Rohani juga membenarkan kabar Brigadir J akan menikah dalam waktu dekat. Dia mengatakan Brigadir J berencana mempersunting kekasihnya jika sudah mendapatkan pangkat perwira.

"Kalau dia sudah jadi perwira, mungkin ditanyakan itu sama Mama Yoshua. Katanya tinggal 7 bulan lagi jadi perwira," katanya.

Peristiwa itu terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.

Tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7) kemarin.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.

Jenderal Sigit mengatakan proses pengusutan kasus dilakukan secara objektif dan transparan. Dia juga memastikan penyelidikan dan penyidikan kasus tetap menjunjung HAM dan undang-undang.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews