Kawasan Batu Besar Potensi Besar Jadi Pusat Logistik di Batam

Kawasan Batu Besar Potensi Besar Jadi Pusat Logistik di Batam

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga meninjau kawasan logistik di Batu Besar Batam beberapa waktu lalu. (Foto: Bisnis)

Kawasan bisnis di Kota Batam terus berkembang. Saat ini Kecamatan Batu Besar, Nongsa, Batam, kini menjadi wilayah pengembangan bisnis berikutnya.

Kawasan ini diprediksi menjadi kawasan komersial dan logistik yang sangat mumpuni. Dan sangat cocok sebagai lokasi penyimpanan logistik atau pun pergudangan.

Bahkan maskapai Lion Air menjadikan di seputaran Bandara Hang Nadim dijadikan sebagai pusat logistik maskapai berlogo singa tersebut. Pusat logistik tersebut dinamakan Batam Aero Technic (BAT).

Logistik BAT mencakup gudang peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop), seperti cabin item: dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest) dan lainnya.

Tak heran kemudian kawasan tersebut terus berkembang dan menjadi salah satu kawasan yang potensial sebagai hub logistik di Kota Batam.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi juga beberapa waktu mengungkapkan akan menjadikan Batam sebagai hub logistik internasional.

Selain itu pengembangan perkotaan juga terlihat merambah kawasan Batam Centre seperti Botania, Nongsa, hingga ke Batu Besar.

Kawasan ini menjadi strategis karena cukup dekat dengan Bandara Hang Nadim Batam dan pelabuhan domestik Telaga Punggur.

Selain itu, kawasan Nongsa juga telah dikembangkan sebagai kawasan wisata. Di sana terdapat vila maupun resort.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam juga disematkan di kawasan Nongsa. Saat ini Nongsa Digital Park (NDP) juga berdiri di sana. NDP Sebuah kawasan yang menggarap peluang investasi di bidang industri digital.

Keberadaan KEK tersebut tentu saja otomatis menjadi pilot plan sebagai mercusuar kawasan ekonomi berbasis servis dan digital yang dapat direplikasi pada beberapa wilayah di Indonesia. 

Aktivitas ekonomi yang masif di Batam jelas berpengaruh besar terhadap peningkatan kebutuhan hunian.  Para tenaga dan investor yang terlibat dalam aktivitas tersebut tentunya juga akan membutuhkan hunian sebagai tempat beristirahat. 

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Khusus Batam, Djaja Roeslim beberapa waktu lalu mengatakan, kawasan pengembangan selain di ring satu Batam Center yakni di ring dua, yakni antara Bandara Hang Nadim hingga Nongsa. Potensi lahan yang bisa dikembangkan bisa mencapai 300 hektare.

Menurut Djaja, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada awal tahun 1970 kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 170 kali lipat.

Potensi bisnis dan properti di ring 2 yakni Nongsa, Batu Besar dan Botania kini sangat diincar para developer dalam menangkap peluang tersebut.

Secara geografis, Kota Batam merupakan sebuah pulau. Jadi, tak heran bahwa kota ini dikelilingi oleh beragam pantai yang indah, seperti Pantai Nongsa, Sekilak, Melayu Batu Besar, Marina, dan Melur. 

Saat ini, banyak pengembang membangun proyek hunian di pesisir pantai karena berpotensi menambah nilai properti. 

Bagi penghuni, selain menawarkan pemandangan menawan, memiliki hunian di pinggir pantai juga memiliki dampak baik bagi kesehatan. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews