In Memoriam Ahars Sulaiman: dari Legislator hingga Stafsus Gubernur

In Memoriam Ahars Sulaiman: dari Legislator hingga Stafsus Gubernur

Ahars Sulaiman. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Salah satu tokoh masyarakat Kepulauan Riau (Kepri), Ahars Sulaiman meninggal dunia sekitar pukul 10:40 WIB, di Rumah Sakit Bunda Halimah Batam, Sabtu (23/4/2022).

Ahars mengembuskan napas terakhirnya di usia 58 tahun. Ia meninggalkan 1 orang istri, 2 anak dan seorang cucu.

Kini almarhum sudah berada di rumah duka yang beralamat di Komplek Citra Batam, Blok D, No 253, Batam Centre.

Ahars akan dikebumikan hari ini juga. Rencananya almarhum rencananya akan dimakamkan di TPU Sei Panas.

Menurut informasi yang didapatkan Batamnews dari warga sekitar, Ahars Sulaiman diketahui mengidap diabetes. Ia masuk ke rumah sakit sejak tadi pagi.

Selanjutnya....

 

Ahars di Mata Sahabatnya

Ahars Sulaiman, merupakan pria kelahiran Flores, 29 Juni 1964. Salah satu orang timur yang namanya masyhur di kalangan masyarakat Kepri, khususnya Kota Batam.

Selain itu, almarhum Ahars juga bisa dibilang sukses dalam karir. Bagaimana tidak, ia sudah merasakan kursi hangat di DPRD Kota Batam hingga Provinsi Kepri.

Tak cuma itu, Ahars juga diketahui pernah menjabat sebagai staf khusus (stafsus) Gubernur Kepri Ansar Ahmad, mantan Ketua PPP Batam dan juga sebagai dosen.

Semua itu dibeberkan Bali Dalo, salah seorang sahabat dari mendiang Ahars. "Beliau (Ahars) juga dosen di Unrika. Ya, akademisi," ujarnya saat ditemui di rumah duka.

Bali juga enggan menyebutkan penyebab meninggalnya almarhum. Yang jelas hanya karena sakit.

Jejak karir Ahars di Kepri memang mentereng. Bali pun mengakui jika almarhum merupakan salah satu sosok orang NTT yang berpengaruh di Kepri.

"Saya bersaksi beliau itu orang baik, sangat baik. Saya menyaksikan jatuh bangunnya hingga sukses seperti sekarang," kata Bali.

Baca: Innalillahi! Tokoh Kepri Ahars Sulaiman Tutup Usia

Dia menambahkan, Ahars juga merupakan sosok yang cerdas. Sedari duduk di bangku SMP, Bali tahu persisi bagaimana karakter almarhum.

"Saya ini sudah berteman sama beliau puluhan tahun lalu. Kami itu satu kampung, satu tanah kelahiran, cuma beda desa saja. Sudah dari SMP sama bersahabat baik sama beliau. Bahkan sampai merantau ke Batam pun kami masih bersama," cerita Bali.

Sebenarnya, Bali masih ingin menceritakan banyak hal tentang sosok Ahars. Namun seketika matanya berkaca.

Ucapannya tak lagi bisa didengar jelas karena tersedu diselimuti tangisan. Ia tak tahan jika mengenang masa silam bersama Ahars. 
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews