Kisah Gautam Adani Jadi Orang Terkaya di Asia

Kisah Gautam Adani Jadi Orang Terkaya di Asia

Gautama Adani. (Foto: Reuters)

Batam, Batamnews - Gautam Adani dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia versi Forbes Real Time Billionare. Kekayaan Gautam saat ini mencapai USD 90,1 miliar atau setara Rp1.295 triliun. Dengan jumlah kekayaan tersebut, Gautam menjadi orang terkaya ke-10 dunia.

Dilansir dari laman Forbes, kekayaan bersih Adani tersebut naik hampir dua kali lipat dari yang semula hanya USD 50,5 miliar pada April 2021.

Ini adalah kenaikan yang luar biasa bagi Adani, yang awalnya memulai sebuah perusahaan ekspor komoditas pada tahun 1988 dan pertama kali muncul dalam daftar Miliarder Dunia Forbes pada tahun 2016. Di mana saat itu kekayaan bersihnya hanya USD 3,5 miliar.

Adani secara tipis mengungguli miliuner India lainnya, yakni kepala Reliance Industries Mukesh Ambani, yang kekayaannya lebih rendah yang hanya USD 90 miliar, menurut perkiraan Forbes. Ambani sebelumnya adalah miliuner Asia terkaya.

Saham Reliance Industries yang merupakan perusahaan milik Ambani dan memiliki bisnis minyak, petrokimia, ritel dan telekomunikasi, turun 1,47 persen pada Kamis (3/2) dan sejauh ini turun 2,3 persen di tahun 2022.

Awal Karir Adani

Ambani dan Adani keduanya berasal dari negara bagian Gujarat di India barat. Mereka akhirnya pindah ke Mumbai, yang merupakan pusat keuangan di negara itu.

Sekilas tentang perjalanan Adani, dia memulai karirnya ketika keluar dari perguruan tinggi dan mendirikan Adani Enterprises sebagai eksportir komoditas pada tahun 1988.

Dia akhirnya memperluas bisnisnya dengan mengelola pelabuhan, pembangkit listrik dan tenaga surya dan masih banyak lagi.

Perusahaan Adani Group miliknya mencakup berbagai bisnis mulai dari pembangkit listrik dan transmisi hingga minyak nabati, real estat dan batu bara.

Perusahaan tersebut juga mengoperasikan enam perusahaan yang terdaftar di India, salah satunya Adani Green Energy Ltd, yang sahamnya telah melonjak 77 persen tahun lalu.

Pertumbuhan Adani Group tampaknya telah didukung oleh Perdana Menteri Narendra Modi, yang sebelum sempat menjadi kepala menteri negara bagian Gujarat.

Pada September 2020, Adani Group mengakuisisi 74 persen saham di Bandara Internasional Mumbai, bandara tersibuk kedua di India.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews