Direktur PTSP dan Investasi BP Batam Menghilang

Pejabat BP Batam Gabung ISIS, Keluarga: Dia Enggak Mungkin Kuat Ikut Aliran Begitu

Pejabat BP Batam Gabung ISIS, Keluarga:  Dia Enggak Mungkin Kuat Ikut Aliran Begitu

Istri (kanan) dan anak Direktur PTSP BP Batam Dwi Djoko Wiwoho. (Foto: Facebook/Ratna Nirmala)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta  - Keluarga Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Batam Dwi Djoko Wiwoho membantah pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebutkan bahwa Dwi terlibat gerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Anggota keluarga yang namanya tidak ingin disebut ini mengatakan Dwi yang ia kenal tidak mungkin terlibat ISIS. "Dia enggak mungkin kuat ikut aliran begitu, salatnya saja masih bolong-bolong," katanya kepada Tempo pada Senin, 9 November 2015. Ia mengatakan Dwi termasuk orang yang ramah dan sayang anak.

Menurut dia, semua orang yang dekat dengan Dwi mengatakan Dwi tidak mungkin terlibat ISIS. Saudara kandung Dwi ini mengatakan sehari sebelum pergi Dwi berpamitan kepada ibunya. "Bilangnya mau ke Turki lalu mau wisata religi," ujarnya seperti dikutip tempo.co. Dwi mengajukan cuti kerja selama dua minggu hingga 2 November 2015.

Pada 11 Agustus 2015 saat Dwi di Turki, keluarga masih sempat berkomunikasi. Sehari setelahnya, rekan kerja Dwi turut menghubungi. "Dia bahkan bilang kepada temannya kalau tanggal 13 sudah kembali ke Indonesia," ujarnya. Namun, setelah itu komunikasi dengan Dwi terputus. "Telepon sempat nyambung, tapi yang angkat perempuan," katanya.

Perempuan ini tidak mengatakan apa pun selain "halo". Setelah itu, telepon Dwi selalu berada di luar jangkauan setiap kali dihubungi. Keluarga Dwi mengatakan selama menghilang, tagihan telepon ponsel Dwi tetap berjalan. "Bulan lalu sampai Rp 500 ribu tagihannya," katanya. Padahal, nomor Dwi tidak dapat dihubungi hingga saat ini.

Ia mengatakan telah melaporkan kehilangan Dwi kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya serta Kementerian Luar Negeri. Namun, belum ada perkembangan lebih lanjut. Saat menunggu kabar saudaranya, keluarga dikejutkan dengan pernyataan BNPT yang memastikan Dwi terlibat ISIS.

Adapun BNPT mengatakan lembaganya telah mengindentifikasi Dwi sejak beberapa bulan lalu. BNPT memastikan 85 persen Dwi terlibat ISIS. Lembaga tersebut juga mengatakan bahwa kini Dwi dan keluarga diduga berada di Irak.

 

[snw]

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews