Taliban Kuasai Afghanistan, Prancis Mulai Evakuasi Warganya

Taliban Kuasai Afghanistan, Prancis Mulai Evakuasi Warganya

Taliban Kian Ganas, Puluhan Tentara Afghanistan Kabur ke Uzbekistan. (Foto: Ilustrasi AP/Hamed Sarfarazi)

Kabul, Batamnews - Menyusul jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, pemerintah Prancis mulai mengevakuasi warga negara dan para kolega Afghanistan dari ibu kota Afghanistan itu ke sebuah pangkalan di Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Senin (16/8/2021) ini.

"Kami berencana melakukan rotasi pertama antara sekarang dan akhir Senin ini," kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, seraya menambahkan ada puluhan warga Prancis yang harus dievakuasi awal.

"Kami telah mengatur di pangkalan yang kami miliki di Uni Emirat Arab untuk menerima para pengungsi pertama," imbuh Parly seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (16/8/2021).

Parly mengatakan bahwa evakuasi ini untuk warga negara Prancis yang berada di Kabul, juga "orang-orang yang berada di bawah perlindungan kami dan yang akan kami evakuasi", tutur Parly.

Pangkalan Prancis di UEA "akan berfungsi sebagai pusat militer untuk memastikan bolak-balik antara Abu Dhabi dan Kabul dan kemudian repatriasi di Prancis", tambah Parly.

Disebutkannya bahwa para personel diplomatik termasuk di antara puluhan orang yang akan dievakuasi.

"Prioritasnya adalah untuk mengevakuasi personel (Afghanistan) yang memberikan layanan terbaik kepada negara kami dengan membantu kami setiap hari, dan juga melakukan yang maksimal untuk memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh yang membela hak, hak asasi manusia, jurnalis, seniman, semua orang yang membela nilai-nilai tersebut yang terus kami pertahankan di seluruh dunia," kata Parly.

 

Operasi militer yang dijuluki Apagan ini melibatkan dua pesawat angkut Angkatan Udara Prancis, C-130 dan A400M, yang meninggalkan Prancis pada Minggu (15/8) malam waktu setempat dan Senin (16/8) pagi menuju UEA.

Sebelumnya, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menyatakan bahwa keamanan warga Uni Eropa merupakan prioritas.

Keamanan warga Uni Eropa, staf dan keluarga mereka adalah prioritas dalam jangka pendek," ujarnya dalam postingan di Twitter. "Sama jelasnya bahwa banyak pelajaran yang perlu diambil," imbuhnya.

Jerman, Prancis dan Belanda termasuk di antara negara-negara yang memindahkan staf diplomatik ke bandara Kabul sebelum evakuasi.

"Kami tidak akan mengambil risiko rakyat kami jatuh ke tangan Taliban," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kepada harian Bild.

Maas mengatakan, sebuah pesawat Bundeswehr juga akan berangkat Minggu (15/8) malam ke ibu kota Afghanistan untuk membantu evakuasi dalam beberapa hari mendatang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews