Kisah Stan Larkin 555 Hari Hidup Tanpa Jantung

Kisah Stan Larkin 555 Hari Hidup Tanpa Jantung

Stan Larkin, saat menjalani hidup bersama dengan jantung buatan di punggungnya. (Foto: Ladbible)

Michigan, Batamnews - Jantung merupakan salah satu organ inti dari mahkluk hidup, termasuk manusia. Bisa dikatakan, mahkluk hidup bisa mati tanpa keberadaan jantung.

Namun, perkembangan teknologi kedokteran mengubah pendapat itu. Kisah Stan Larkin, pria asal Michigan, Amerika Serikat menjadi buktinya.

Stan Larkin berusia 25 tahun ketika dia menerima jantung barunya pada tahun 2016. Tetapi hampir dua tahun sebelumnya, ia hidup bergantung pada perangkat SyncArdia-nya yang dipasang sambil menunggu donor.

Larkin memiliki 'jantung buatan' seberat 13 pon diikat ke punggungnya, yang menurut para dokter di University of Michigan luar biasa.

Perangkat terhubung dengannya selama 555 hari berturut-turut, demikian tulis Ladbible, Rabu (30/6/2021).

Larkin mengatakan kepada Science Daily pada saat itu dirinya merasakan emosi yang naik turun dengan jantung buatan di punggungnya.

"Saya mendapat transplantasi dua minggu lalu dan saya merasa seperti saya bisa jogging saat kita berbicara. Saya ingin berterima kasih kepada donor yang memberikan diri mereka untuk saya. Saya ingin bertemu keluarga mereka suatu hari nanti. Semoga mereka mau menemuiku," ujarnya.

Kakak Stan, Dominique, juga menjalani transplantasi pada tahun 2015. Saudara-saudaranya menderita kardiomiopati familial, yaitu sejenis gagal jantung yang dapat menyerang tanpa peringatan, bahkan pada orang yang paling sehat sekalipun.

Kondisi ini juga terkait kematian mendadak di kalangan atlet.

Jonathan Haft, seorang profesor bedah jantung yang melakukan operasi, mengatakan mereka berdua sangat, sangat sakit ketika pihaknya pertama kali bertemu mereka di unit perawatan intensif.

"Kami ingin mereka mendapatkan transplantasi jantung, tetapi kami tidak berpikir kami punya cukup waktu. Ada sesuatu tentang situasi anatomi unik mereka di mana teknologi lain tidak akan bekerja," ujarnya.

Jantung buatan total sementara digunakan ketika jantung gagal di kedua sisi. Tidak seperti alat jantung normal - yang umumnya hanya menangani satu sisi jantung - alat ini dirancang untuk bekerja dengan keduanya.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews