Mengisi Baterai Smartphone Harus Sampai Penuh. Benarkah?

Mengisi Baterai Smartphone Harus Sampai Penuh. Benarkah?

Ilustrasi isi ulang baterai smartphone. Sumber: dailymail

BATAMNEWS.CO.ID - Di masa lalu, telepon genggam atau yang biasa disebut orang Indonesia dengan “handphone” menggunakan jenis baterai Nimh atau  NiCd. Jenis baterai ini mengharuskan penggunanya untuk mengosongkan baterai sebelum diisi ulang dan mengisinya hingga penuh. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kapasitas standar mereka. Ini disebut "memori" efek dan untuk waktu yang lama sudah menjadi ngetahuan umum dalam dunia teknologi.

 Seperti dikutip dari cheatsheet.com, saati ini smartphone yang kita gunakan itu memakai baterai jenis Lithium-Ion. Jenis  baterai  ini tidak perlu diisi ulang sampai penuh juga harus dikosongkan dulu sebelum diisi ulang. Bahkan, sebagian besar baterai Li-ion tampil lebih baik jika tidak digunakan sampai baterai kosong. Namun jangan khawatir, meskipun, pada akhirnya pengguna dalam kondisi terpaksa harus menggunakan smartphone sampai baterai kosong pun tidak berpengaruh pada umur baterai atau total kapasitasnya.

 Dengan kata lain, mengisi baterai sampai penuh atau tidak, dalam keadaan kosong tau masih terisi, halini bukan sesuatu hal yang perlu dipermasalahkan. Lakukan saja semaumu.

 Hal terpenting yang harus diingat adalah, jumlah siklus pengisian ulang baterai smartphone memang berkaitan dengan ketahanan baterai tersebut. Siklus isi ulang baterai smartphone adalah ketika baterai benar-benar habis dan kemudian diisi ulang . Baterai Li-ion - atau sebenarnya juga termasuk baterai isi ulang pada umumnya - akan menurun daya tahannya setelah sejumlah siklus pengisian ulang. : Hal ini diperkirakan berada di kisaran 500 sampai 1.500 siklus pengisian. Itulah mengapa sebaiknya tidak menggunakan baterai smartphone sampai kosong. Isi ulang baterai smartphone mu ketika baterai dalam kondisi sekitar 30-50%.

 

[rul]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews