Rumah Faye Mau Tanam 1.000 Pohon Bakau di Pulau Ngenang Batam

Rumah Faye Mau Tanam 1.000 Pohon Bakau di Pulau Ngenang Batam

Konferensi Virtual Rumah Faye (Foto: Istimewa)

Batam, Batamnews - Rumah Faye, salah satu unit dan afiliasi dari Yayasan Del hasil inisiasi dari Faye Simanjuntak, cucu dari pendiri dan pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Simatupang akan melakukan aksi penanaman 1.000 bibit pohon bakau di Pulau Ngenang, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Faye mengatakan, penanaman seribu bibit pohon bakau ini dilaksanakan Rumah Faye sebagai kontribusi dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-20 tahun Yayasan Del. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu (23/6/2021).

“Pada perayaan 20 tahun Yayasan Del yang bertemakan warisan untuk bangsa, acara penanaman pohon bakau ini mengusung tema Hijau Bumiku, Aman Masa Depanku,” ujar Faye saat konferensi pers secara virtual, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Pecinta Mangrove Indonesia Tanam 100 Ribu Batang Bakau di Bintan Selama Pandemi

Ia menjelaskan, kedua tema tersebut merepresentasikan semangat dan harapan untuk mewariskan kecintaan dan penghargaan terhadap lingkungan, yang nantinya akan menjadi tempat bagi generasi mendatang untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Kegiatan ini akan melibatkan Pemerintah Daerah, Kader Posyandu, dan Komunitas Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAP), Forum Anak, dan masyarakat sekitar Pulau Ngenang.

“Kami berharap lewat kegiatan tersebut, kepedulian masyarakat Indonesia terutama anak-anak terhadap pelestarian lingkungan akan meningkat. Selain itu, kami juga percaya Pulau Ngenang dapat menjadi tempat yang optimal bagi anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal,” katanya.

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan Rumah Faye memiliki visi untuk membebaskan anak Indonesia dari perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Untuk mewujudkan visinya, Rumah Faye memprakarsai program 3P, yaitu Pencegahan, Pembebasan, dan Pemulihan.

Faye menyampaikan latar belakang didirikannya Rumah Faye karena terinspirasi dari cerita rekan-rekan relawan organisasi di daerah rawan perdagangan anak. Hal ini yang kemudian menggerakkannya untuk memfasilitasi diskusi mengenai seputar anak dan perlindungan anak.

“Seiring berjalannya waktu, kami mengembangkan jangkauan dengan mendirikan Rumah Faye sebagai rumah aman, yang berkantor di Jakarta,” kata dia.

Baca juga: Lingga Punya Potensi Kembangkan Budidaya Kepiting Bakau-Udang Vaname

Sampai saat ini, pihaknya sudah mendampingi 136 anak perempuan, maupun perempuan dewasa yang menjadi korban perdagangan, kekerasan seksual, dan prostitusi.

“Saya percaya, jika semakin banyak orang sadar akan isu ini dan mau bergerak untuk peduli dan melindungi orang di sekitarnya, maka perubahan akan terjadi dan anak-anak Indonesia mampu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” kata dia.

Pegiat Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan, RD Chrisanctus Paschalis Saturnus turut menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Faye.

“Saya mendukung pelayanan yang diberikan Rumah Faye. Advokasi mengenai persoalan tersebut harus terus digiatkan agar semakin banyak orang tergerak hatinya untuk bersatu menangkal kejahatan yang luar biasa ini,” ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews