31 Jam Hilang, Prediksi Keadaan Personel di KRI Nanggala dari Stok Oksigen

31 Jam Hilang, Prediksi Keadaan Personel di KRI Nanggala dari Stok Oksigen

KRI Nanggala. (Foto: Antara)

Batam, Batamnews - Sebanyak 53 personel kapal selam Nanggala-402 belum ditemukan. Sudah 31 jam hilang kontak.

Kapal buatan Jerman tahun 1979 ini hilang kontak sejak Rabu dini hari (21/4/2021). Sejauh itu pencarian terus dilakukan. Namun, belum ada hasil hingga pagi ini.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono berharap mereka aman. Stok oksigen di kapal selam Nanggala-402, katanya, cukup bagi 53 personel.

"Ada (stok oksigen), dengan kondisi 53 ABK memenuhi syarat," ujar Julius dalam Breaking News Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Namun, Julius tidak menjelaskan berapa lama cadangan oksigen akan habis dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Kapal selam sudah hilang kontak lebih dari 24 jam.

Selain itu, belum diketahui pula kondisi kapal selam masih bisa beroperasi meski dengan sejumlah kerusakan atau sudah benar-benar tenggelam.

Menurut Julius, proses pencarian pun, disebut Julius dipantau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono dengan menggunakan KRI dr Soeharso.

Proses pencarian kini difokuskan ke area tumpahan minyak yang diduga berasal dari KRI Nanggala-402.

"Kami dari segenap prajurit AL mohon doa restu kepada seluruh masyarakat Indonesia agar kami bisa menemukan mereka dalam keadaan baik," pinta Julius.

 

Kapal selam yang masuk dalam jajaran Komando Armada II (Koarmada II) Surabaya itu hilang kontak saat sedang melaksanakan gladi resik penembakan senjata strategis di perairan selat Bali.

Sebelum hilang kontak, kapal itu telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365. Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi hilangnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds. Hasilnya nihil.

Pada pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam. Kemudian pada pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.

Selain itu, petugas juga mengirimkan dua mobil chamber ke Banyuwangi dan mengirim distres International Submarine Escape and Rescue Leaison Office (ISMERLO).

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyebut tiga negara telah memberi respons untuk memberikan bantuan pencarian, yakni, AL India, AL Singapura, dan AL Australia. Titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

Diketahui, KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021). Latihan ini rencananya akan dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

KRI Nanggala-402 selama ini dijuluki Monster Bawah Laut. Kapal ini didesain untuk menyelam pada kedalaman 250-500 meter. Lebih dari itu akibatnya bisa fatal.

KRI Nanggala-402 resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981. Kapal KRI Nanggala-402 juga memiliki teknologi persenjataan mutakhir.

 

Nama 'Nanggala' yang disematkan dari kapal KRI Nanggala-402 tersebut diambil dari senjata pewayangan. Kapal tersebut dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1979 tipe U-209/1300 dan memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.

KRI Nanggala-402 ini merupakan satu dari dua kapal selam tua pabrikan Jerman itu. Melaju lebih kurang 25 knot Kecepatan kapal selam ini pun tak diragukan. Kapal KRI Nanggala-402 diketahui dapat melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.

Hal itu dikarenakan kapal selam ini mengandalkan mesin diesel elektrik. Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.

Sebelumnya, kapal ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012. Jadi tempat latihan TNI AL Kapal KRI Nanggala-402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut. Di sisi lain, kapal tersebut juga kerap digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI AL.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews