Masih Pandemi Covid-19, Perayaan Nyepi di Batam Tanpa Kerumunan

Masih Pandemi Covid-19, Perayaan Nyepi di Batam Tanpa Kerumunan

Ketua Paruman Walaka Parisada Hindu Dharma Kepri, I Wayan Catra Yasa.

Batam - Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 atau 2021 Masehi tinggal menghitung hari. Perayaan hari besar umat Hindu ini akan berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19.

Di Batam, perayaan Nyepi akan dihelat dengan memperhatikan protokol kesehatan pada Minggu (14/3/2021) mendatang.

"Tidak boleh ada kerumunan saat perayaan," kata Ketua Paruman Walaka Parisada Hindu Dharma Kepri, I Wayan Catra Yasa di Pura Agung Amerta Bhuana, Batam, Kamis (11/3/2021).  

Ia menyebutkan jumlah umat Hindu di Kota Batam sekitar 2.000 orang, dan puncak perayaan Nyepi akan dipusatkan di Pura Agung Amerta Bhuana di Tiban. 

“Namun karena umat kami ada 2 ribu, kami sudah imbau agar dapat diwakili 20 orang setiap sektor (banjar),” katanya.

Perayaan Nyepi tahun ini juga kedua kalinya bagi umat Hindu merasakan Nyepi di tengah pandemi Covid-19. 

Menurutnya momen Nyepi menjadi salah satu kesempatan bagi mereka untuk bisa saling berkumpul, untuk silahturami dan berdiskusi. Sehingga tidak hanya untuk berdoa kepada Tuhan saja.

“Hubungan manusia dengan manusia jangan sampai dilupakan,” jelasnya. 

Pada saat hari Nyepi, umat Hindu melakukan puasa, tidak makan dan tidak minum. Serta juga umat Hindu tidak boleh melakukan aktivitas apapun di luar rumah termasuk bekerja. Pantangan ini disebut dengan 'Amati Karya'.

Pantangan kedua yakni 'Amati Geni'. Artinya, pada saat Nyepi seluruh umat Hindu tidak boleh menyalakan api atau lampu.

'Amati Lelungan' berarti umat Hindu tidak boleh melakukan perjalanan atau keluar rumah dan 'Amati Lelanguan' artinya tidak boleh bersenang-senang saat perayaan Hari Raya Nyepi.

“Selama setahun kita sudah bersenang-senang, berpergian, artinya ada satu hari tidak melakukan hal tersebut,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews