Kisah Nelayan Bintan Hilang, Lurah Seinam: Ia Tercampak ke Laut

Kisah Nelayan Bintan Hilang, Lurah Seinam: Ia Tercampak ke Laut

Ilustrasi.

Bintan - Kapal Tugboat BD 21 yang membawa tongkang mengantam sebuah pompong yang ditumpangi seorang nelayan, Khairul Azman di Perairan Pulau Merapas, Kabupaten Bintan, Rabu (10/3/2021) malam. 

Akibatnya, Khairul yang merupakan warga Kelurahan Seienam, Kecamatan Bintan Timur itu tercampak ke laut dan hilang. Hingga kini jasadnya belum berhasil ditemukan.

Lurah Seinam, Riduan mengatakan Khairul Azman itu berdomisili di Kampung Seienam Laut. Usianya masih muda yaitu kelahiran 4 Juni 2002.

Dia berangkat mancing ikan ke Perairan Merapas Rabu (10/3/2021) lalu terjadi musibah dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan.

"Saya bersama Pak Yodhi (Babinkamtibmas Seinam) menyusul mencari dengan menggunakan pompong nelayan hari ini," ujar Riduan, Kamis (11/3/2021).

Khairul menumpangi boat fiber berukuran 3 GT. Posisinya saat memancing di sebelah Timur Laut Merapas dengan titik koordinat 1 01 070 N 10512 350 E. Sekitar 20.30 WIB, korban sedang istirahat untuk melepas di atas pompongnya. 

Di saat itu datang Tugboat BD 21 menarik tongkang diperkirakan tidak melihat lampu malam yang berada di pompong nelayan tersebut. Sehingga posisi pompong nelayan tepat berada ditengah tengah antara tugboat dan tongkang.

"Diduga karena angin mengakibatkan posisi tongkang tidak stabil. Akibatnya ayunan tali tongkang menghantam nelayan yang sedang tidur diatas haluan pompong. Lalu tekong boat bernama Kelana kaget dan setelah sadar lihat korban sudah tidak ada. Diperkirakan tercampak ke laut," jelasnya.

Baca: Pompong Terseret Tali Tugboat, Nelayan Bintan Hilang di Perairan Pulau Merapas

Sementara tugboat tersebut terus melaju. Rekan korban, Ramli bersama ABK-nya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian berusaha mengejar tugboat dan memberitahukan bahwa telah terjadi benturan dengan pompong nelayan dan ada korban jatuh. 

Dikarenakan BBM juga tinggal sedikit. Nelayan itu pun pulang untuk mengabari kejadian kepada warga. Sampai hari ini belum ditemukan korban hilang namun nelayan lainnya masih mencari.

"Setelah tahu, kapten tugboat ikut mencari bersama lebih kurang 3 jam dari waktu kejadian. Namun belum ditemukan," katanya.

Kepala Basarnas Tanjungpinang, Mu'min membenarkan bahwa telah terjadi kecelakaan laut. Antara Tugboat BD 21 tabarak pompong nelayan di Perairan Merapas tepatnya di Koordinat 01 01.070 N 105 12.350 E.

"Waktu kejadian Rabu (10/3/2021) pukul 20.30 WIB. Namun kami dapat laporan dari Lurah Seienam, Riduan hari ini, Kamis (11/3/2021) pukul 09.00 WIB. Setelah semua peralatan disiapkan kami langsung ke lokasi kejadian," sebutnya.

Anggota yang diturunkan ke lokasi kejadian sebanyak 4 orang. Mereka menumpangi RB 209. Selain Basarnas juga ikut dalam pencarian Polairud Polda Kepri, Polairud Polres Bintan, Polsek Bintan Timur, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan para nelayan.

"Kondisi cuaca saat ini berawan. Tinggi gelombang laut 0,3-1 meter di lokasi kejadian. Sedangkan kecepatan angin dari Barat Daya 5-45 Km perjam," ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews