Batam - Suasana pandemi Corona, berpengaruh pada perayaan Imlek 2572/2021. Hal ini terlihat di Vihara Samudra Dharma, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Jumat (12/2/2020). 

Tak ada keramaian dan keseruan atraksi barongsai. Ibadah jemaah di vihara juga dibatasi dengan penerapan protokol kesehatan. 

Sekretaris pengurus Yayasan Samudra Dharma, Pebrianto mengungkapkan setiap tahunnya mereka selalu menyediakan atraksi barongsai untuk memeriahkan perayaan Imlek. 

“Tahun ini terpaksa ditiadakan dengan tujuan untuk menghindari kerumunan. Walaupun sebenarnya bisa kita kasih jarak, tapi takutnya pas berlangsung, orang-orang pada ramai mengerumuni,” ujar Pebrianto. 

Pembatasan akses masuk bagi jemaah juga mereka terapkan, yaitu dengan kapasitas hanya untuk 50 orang saja di tempat peribadatan. Sehabis sembahyang, jemaat vihara langsung diarahkan menuju samping atau belakang vihara. 

Sebelum masuk kawasan vihara juga dilakukan pengecekan suhu tubuh, dan disediakan westafel untuk mencuci tangan. 

Selain itu, pengalaman berbeda perayaan Imlek tahun ini yaitu tidak ada kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura dan Malaysia. 

“Pengunjung vihara jadi turun sekitar 60-70 persen,” katanya. 

Namun begitu, menurutnya meski di tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan sukacita merayakan tahun baru. Jemaat vihara juga masih tetap antusias untuk sembahyang.

“Dari semalam juga sudah ada yang datang untuk sembahyang, bahkan tengah malam masih ada yang beribadah,” kata dia.

Di tahun kerbau ini, Pebrianto berharap agar pandemi Covid-19 bisa segera berlalu agar semua orang bisa bebas beraktifitas sebagaimana mestinya. 

“Harapannya itu aja, Covid-19 bisa segera berakhir,” ucapnya. 

Seorang jemaat vihara, Nada juga menyampaikan hal yang sama, suasana Imlek tahun ini sangat berbeda jauh dibandingkan tahun lalu. 

“Agak sepi aja, tahun lalu lebih baik,” ujarnya.