• HOME
  • Peristiwa
  • Kriminalitas
  • Metro
  • Politik
  • Daerah
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Natuna
    • Anambas
    • Lingga
    • Bintan
  • Video
  • Shopping
  • Indeks

Update Terbaru

• Polri Izinkan Laga Uji Coba Timnas U-23 Vs Tira Persikabo dan Bali United, Ini Jadwalnya      • Relawan Apindo Kepri Divaksin Covid-19, Cahya: Terima Kasih Pemerintah      • Residivis di Tanjungpinang Terciduk Edarkan Sabu      • Vaksinasi Covid-19 Bagi Anggota Polri di Karimun, Bhabinkamtibmas Prioritas      • Perusahaan Inggris Jual Udara Segar Rp 1,5 Juta Per Botol      • Parkir Sembarangan, Dua Mobil Dinas di Tanjungpinang Digembok Dishub      • Tiba di Batam, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Covid-19 TNI-Polri      • Jerman Goda Prabowo dan Erick Thohir Beli Kapal Selam      • Tiga Faktor Penyebab Turunnya Kasus Covid-19 Versi Pemerintah Kepri      • Singapura Minta Warganya Segera Tinggalkan Myanmar     
Batamnews > Metro

Tuduhan Pembunuhan Haji Permata Dibantah Bea Cukai Kepri

Minggu 17 Januari 2021, 10:01 WIB

Barang bukti rokok ilegal yang diamankan Bea Cukai dari HSC milik Haji Permata. (Dok. BC Kepri)

Jakarta - Pengusaha asal Kepulauan Riau (Kepri), Haji Permata tewas ditembak petugas Bea-Cukai Kepulauan Riau (Kepri). Pihak keluarga Haji Pertama tak terima dan melaporkan Bea-Cukai ke Polda Kepri dengan tuduhan tindak pidana pembunuhan.

"Iya nama aslinya H Jumhan bin Selo, dikenal dengan H Permata," kata kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, Sabtu (16/1/2021) malam.

Harry mengatakan pelapor adalah anak dari Haji Permata yang bernama Arjuna. Laporan polisi terkait dugaan pembunuhan pengusaha itu oleh Bea-Cukai dibuat pada Jumat (15/1) malam.

"Dari surat tanda terima laporan, itu melaporkan ada dugaan tindak pidana pembunuhan. Pelapornya Bapak Arjuna, kalau tidak salah ini anak almarhum. Terlapornya Bea-Cukai," tutur Harry, Sabtu pagi.

Harry menjelaskan polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengautopsi jenazah pengusaha tersebut.

"Pihak keluarga itu sudah membuat laporan polisi ke Polda Kepri. Berdasarkan laporan polisi itu, akan kami lakukan autopsi," jelas Harry.

Namun Harry menyebut peristiwa yang merenggut nyawa pengusaha itu terjadi bukan di wilayah hukum Polda Kepri, melainkan Polda Riau, yakni Kabupaten Tembilahan. "Kejadiannya di wilayah Riau, masuk di Tembilahan, bukan di sini (Kepri)," tutur Harry.

Polda Riau sendiri mengaku menunggu pelimpahan laporan keluarga Haji Permata dari Polda Kepri. Pihak Polda Riau mengaku masih minim informasi dari warga yang menyaksikan kejadian itu, karena warga langsung mengantarkan jenazah Haji Permata ke Batam.

"Untuk laporan dari keluarga H Permata sudah dibuat di Polda Kepri tadi malam. Untuk Polda Riau sampai dengan saat ini masih belum mengetahui secara jelas posisi kasus seperti apa. Karena semua saksi yang mengetahui kejadian pada saat penembakan kemaren siang atau sore setelah kejadian langsung berangkat ke Batam antar jenazah," ungkap Direktur Dit Reskrimum Polda Riau, Kombes Teddy kepada detikcom, Sabtu malam.

"Kita masih menunggu kehadiran saksi dari Batam dan pelimpahan laporan dari Polda Kepri ke Polda Riau. Jadi untuk kronologis yang pasti seperti apa masih belum terlalu pasti monitor," sambung dia.

 

Bea-Cukai Angkat Bicara

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau (Kepri) buka suara menanggapi peristiwa yang terjadi. Kepala Humas DJBC Kepri Arief Ramadhan memberikan dokumen keterangan tertulis Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat soal kronologi penembakan.

Disebutkan adanya aksi pengejaran terhadap kapal penyelundup oleh Satgas Patroli Laut Bea-Cukai Wilayah Khusus Kepri dan Bea-Cukai Tembilahan pada Jumat.

Disebutkan soal upaya petugas Bea-Cukai menghentikan laju empat unit high speed craft (HSC) atau speedboat bermesin 6 x 250 PK tanpa nama dan satu buah kapal bermuatan banyak orang yang membawa rokok selundupan di perairan Pulau Buluh, Riau. Upaya penghentian dilakukan, menurut Bea-Cukai, karena kecurigaan petugasnya terhadap pergerakan empat speedboat yang beriringan dan cocok dengan informasi intelijen.

Menurut Bea-Cukai, petugas sudah membuntuti sejak perairan Pulau Medang Lingga. Namun, karena penyelundup menggunakan mesin dengan kapasitas tinggi, petugas tidak berhasil menghalau.

"Sekitar pukul 09.30 WIB, kapal patroli Bea-Cukai kembali mengidentifikasi keberadaan HSC (kapal high speed craft) yang membawa rokok ilegal di perairan Sungai Bela, Indragiri Hilir, dari arah Kuala Lajau. Setelah yakin, petugas memerintahkan HSC tersebut berhenti tapi tidak dipatuhi dan bahkan berusaha menabrak kapal patroli petugas," ungkap Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat dalam dokumen keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021).

Syarif mengatakan 4 speedboat itu melakukan perlawanan sehingga petugas Bea-Cukai memberikan peringatan melalui sirene dan perintah lisan melalui pengeras suara, namun tak diindahkan. Kapal Bea-Cukai bernomor lambung BC 10009 lalu mengejar speedboat yang masuk ke arah Sungai Belah.

"HSC tersebut berupaya menabrak kapal BC 10009. Meskipun demikian, kapal BC 10009 tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya anak buah kapal satu dari empat HSC tersebut kabur dengan cara melompat ke air," jelas Syarif.

Syarif melanjutkan, didapati sejumlah tumpukan karton berisi rokok ilegal yang ditutupi terpal setelah dilakukan pemeriksaan. Dia menyebut upaya para penyelundup melawan petugas Bea-Cukai berlanjut, yakni sekitar pukul 09.40 WIB, dua kapal speedboat lainnya yang sempat kabur kembali ke arah speedboat yang sedang diperiksa petugas Bea-Cukai.

 

Bea-Cukai mengatakan petugasnya dilempari molotov oleh penyelundup rokok ilegal saat menguasai salah satu kapal milik penyelundup.

Syarif mengatakan kapal Bea-Cukai bernomor lambung BC 10009 dengan dibantu kapal BC 15040 dan BC 15041 mencoba menghalau kedua speedboat penyelundup. Saat itu anak buah kapal (ABK) kedua speedboat disebut hendak melawan petugas yang sedang memeriksa salah satu kapal speedboat penyelundup yang berhasil dikuasai pihak Bea-Cukai.

Selanjutnya, sambung Syarif, datang belasan orang menggunakan kapal pancung yang sengaja disiapkan untuk melindungi empat speedboat penyelundup. Mereka disebut melempari kapal BC 10009, BC 15040, BC 15041, dan speedboat yang sedang diperiksa petugas Bea-Cukai dengan bom molotov, mercon, serta kembang api.

Barang bukti kasus penyelundupan rokok ilegal yang tewaskan pengusaha di Kepri

Syarif menyampaikan saat itu petugas Bea-Cukai sudah melepaskan tembakan peringatan beberapa kali. Namun belasan orang yang baru datang menyerang petugas dengan senjata tajam sambil berupaya naik ke speedboat yang sedang diperiksa Bea-Cukai.

Syarif mengatakan, dalam speedboat yang sedang diperiksa, hanya ada empat petugas Bea-Cukai. Tak lama, kawanan penyelundup menyandarkan kapal pancung mereka ke speedboat tersebut dan menyerang petugas menggunakan senjata tajam serta mercon.

"Anggota kami sudah dalam posisi terdesak dan pelaku sudah menyerang dengan mengayunkan senjata tajamnya ke badan petugas. Dalam keadaan terdesak dan keselamatan jiwanya terancam, maka petugas melakukan pembelaan diri dan terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang menyerang petugas Bea-Cukai," ungkap Syarif dalam keterangan tertulis itu.

Syarif mengaku para penyelundup sempat menjauhi kapal speedboat-nya yang dikuasai petugas Bea-Cukai setelah rekan mereka ditembak. Namun mereka kembali mengejar dan menyandarkan kapal pancungnya.

Terakhir, kapal para penyelundup baru berhenti mengejar kapal yang dikuasai petugas Bea-Cukai setelah petugas melepaskan tembakan peringatan lanjutan ke arah atas dan datang bantuan dua kapal patroli Bea-Cukai lainnya.

Bea-Cukai juga menyita 7,2 juta batang rokok ilegal yang diselundupkan dalam kasus ini. Jika rokok ilegal itu berhasil diselundupkan, akan menimbulkan kerugian negara Rp 7,6 miliar.

Video Terkait :

(fox)
Editor       : Muhammad Ikhsan
Sumber   : detik.com
# Haji Permata# Bea Cukai


FOLLOW US :

Berita Terkait :
Sabtu, 16 Januari 2021 - 10:01 WIB

Proses Autopsi Selesai, Jenazah Haji Permata akan Dimakamkan di TPU Tanjung Sengkuang

Sabtu, 16 Januari 2021 - 10:01 WIB

Keluarga Haji Permata Laporkan Kasus Penembakan ke Polda Kepri

Sabtu, 16 Januari 2021 - 10:01 WIB

Bea Cukai Rilis Alasan Penembakan Pengusaha Kapal Haji Permata

Jumat, 15 Januari 2021 - 10:01 WIB

Haji Permata Ditembak Mati Bea Cukai, Keluarga Tak Terima


Baca Juga :
Selasa, 02 Maret 2021 - 10:01 WIB

Polda Kepri Tunggu Laporan Resmi Nasabah Asuransi Bumiputera

Selasa, 02 Maret 2021 - 10:01 WIB

Merangkak Naik Lagi, Harga Bitcoin Kini Rp 695 Juta per Keping

Selasa, 02 Maret 2021 - 10:01 WIB

KPK Selesai Obok-obok 4 Lokasi di Bintan, Termasuk Rumah Apri Sujadi

Kamis, 04 Maret 2021 - 10:01 WIB

Kapal Pompong Penyelundup Rokok dan Mikol Ditangkap di Perairan Batam


Komentar Via Facebook :



Tag Terpopuler
#
Bumi Putera

#
Asuransi

#
Pelantikan Bupati-Wakil Bupati

#
Apri Sujadi

#
asuransi Bumiputera

#
Menkeu

#
Sri Mulyani

#
Model

#
Gajah

#
Internasional

Berita Terpopuler
1
Nasabah Asuransi Bumi Putera di Batam Mengadu ke DPRD

dibaca 13810 kali

2
Bupati Bintan Kembali `Menghilang` usai Dilantik, Kemana?

dibaca 12424 kali

3
Polda Kepri Tunggu Laporan Resmi Nasabah Asuransi Bumiputera

dibaca 8005 kali

4
Pemerintah Siapkan Rp2,9 Triliun untuk Diskon Pajak Mobil Baru

dibaca 7343 kali

5
Pengakuan Model Rusia Berfoto Tanpa Busana di Atas Punggung Gajah di Bali

dibaca 6697 kali

6
Merangkak Naik Lagi, Harga Bitcoin Kini Rp 695 Juta per Keping

dibaca 5754 kali

7
Menteri Trenggono Larang Ekspor Benih Lobster

dibaca 4796 kali

8
Citilink Starts Serving Flights on the Tanjungpinang-Jakarta Route

dibaca 4618 kali

9
KPK Selesai Obok-obok 4 Lokasi di Bintan, Termasuk Rumah Apri Sujadi

dibaca 4511 kali

10
Kapal Pompong Penyelundup Rokok dan Mikol Ditangkap di Perairan Batam

dibaca 4394 kali

Suara Pembaca

1 hari lalu

Tower A Laris Manis, Baloi Apartment Launching Tower B dengan Harga Terjangkau
Batam - Sukses dalam penjualan di Tower A Baloi Apartment yang mencapai 90 persen, kini PKP kembali melaunching proyek terbarunya, yaitu Baloi
Kolom dan Opini

1 tahun lalu

Daya Saing Batam di Tepi Jurang?
Losing Competitiveness DALAM empat bulan terakhir ini kita dijejali dua peristiwa yang saling bertolak belakang. Peristiwa pertama, betapa kita gegap

1 tahun lalu

Kill or To Be Killed, is it Still Relevant?
BENARKAH dunia bisnis saat ini sudah seperti rimba belantara, siap membunuh atau terbunuh, seperti judul tulisan ini, kill or to be killed, cut-the-throat, or
Advertorial

3 bulan lalu

Promo Big Surprise, Electonics City Beri Hadiah Langsung Pembelian di Atas Rp 1 Juta
Batam - Electronics City mengadakan promo menarik untuk merayakan hari jadi ke-19. Promo ini bertemakan “Big Surprise”.
 


 
Download Aplikasi Android Suara.com
  • Berita
    - Nasional
    - Internasional
    - Peristiwa
    - Nusantara
    - Sumatera Utara
    - Riau
  • Daerah
    - Tanjungpinang
    - Karimun
    - Natuna
    - Anambas
    - Lingga
    - Bintan
    - Meranti
  • Kategori
    - Olahraga
    - Ekonomi
    - Properti
    - Tekno
    - Seleb
    - Kuliner
    - Female
  • Kategori
    - Travel & Hotel
    - Gaya Hidup
    - Otomotif
    - Video
    Kode Pos
    - Batam
  • Ragam
    - Batamsiana
    - Komunitas
    - Opini
    Serumpun
    - Malaysia
    - Singapura
  • Sosial Media
    - Facebook
    - Twitter
    - Instagram
    - Rss Feed







© 2015 - batamnews.co.id          Desain By :Aditya Tentang | Redaksi | Disclaimer | Pedoman | Info Iklan | Iklan Baris