Lapuk dan Berbahaya, Jembatan Setungkuk Natuna Luput Perhatian Pemerintah

Lapuk dan Berbahaya, Jembatan Setungkuk Natuna Luput Perhatian Pemerintah

Warga dan sejumlah elemen TNI-Polri bergotong royong memperbaiki Jembatan Setungkuk Natuna. (Foto: Yanto/batamnews)

Natuna - Kondisi jembatan kayu yang menghubungkan Kampung Setungkuk dengan Desa Sedanau Timur, Natuna memprihatinkan. Lapuk dan membahayakan warga yang melintas.

Kondisi itu kemudian disikapi oleh warga bersama dengan sejumlah organisasi beserta TNI-Polri. Mereka bahu membahu memperbaiki jembatan yang di Kecamayan Bunguran Batubi itu.

Kepala desa Sedanau Timur, Tarmizi Ahmad menjelaskan bahwa kondisi jalan penghubung antara kampung Setungkuk dan desa Sedanau Timur ini memang sudah tidak layak. 

"Sudah sering memakan korban, karena kayu yang sudah lapuk. Sampai saat ini mungkin sudah belasan warga yang jatuh, terutama anak anak sekolah," ungkap Tarmizi, Sabtu (14/11/2020). 

Dinya bersama warga melakukan gotong royong untuk mengganti dan memperbaiki jembatan Setungkuk memprihatinkan tersebut. 

"Saya sangat berterimakasih kepada adik adik dari sejumlah Ormas dan OKP serta TNI Polri yang sudah mau ikut membantu dalam kegiatan kali ini. " Ujar Tarmizi. 

Jembatan kayu yang dibangun 30 tahun lalu ini merupakan akses jalan satu satunya bagi warga Setungkuk untuk pergi ke desa Sedanau Timur ataupun ke Kecamatan Bunguran Batubi. 

"Kondisi jembatan Setungkuk ini sudah sering dan menjadi prioritas kami dalam musrembang kecamatan dan kabupaten, tapi sampai saat ini belum ada realisasi pembangunan dari pemda," tutur Tarmizi. 

Ketua RT 007 Kampung Setungkuk, Sudirman menambahkan selama ini dari 30 tahun jembatan ini dibangun, baru sepanjang 130 M disemenisasi, selebihnya masih ada kurang lebih 700 meter yang masih berupa jembatan kayu. 

Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 18 KK dan hampir 40 jiwa yang ada di kampung Setungkuk. 

"Kami setiap hari melalui jalan tersebut, karena memang jalan itu merupakan akses utama menuju ibu kota kecamatan maupun kabupaten. Jadi kami masyarakat Setungkuk berharap pemda bisa membangun jembatan yang layak buat kami," harap Sudirman. 

Warga pun banyak menceritakan bahwa setiap minggu mereka harus secara swadaya dan gotong royong untuk memperbaiki jembatan tersebut. 

"Setiap minggu, ada saja papan ataupun kayu yang lapuk dan harus diganti, karena kalau tidak, takut warga ada yang jatuh lagi. Dan hal ini tidaklah efektif karena bukan merupakan sebuah solusi," ungkap Roni salah seorang warga. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews