Di Atas China dan Jepang, Singapura Tetap Juara Investasi di RI

Di Atas China dan Jepang, Singapura Tetap Juara Investasi di RI

Foto: visitsingapore.in

Jakarta - Realisasi investasi asing di Indonesia masih tetap dikuasai oleh modal dari Singapura, yang dibayang-bayangi oleh China. Jepang diharapkan bisa menyalip dominasi kedua negara tersebut dalam investasi di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, investasi sepanjang Januari-September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun atau naik 1,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 601,3 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, sepanjang Januari-September 2020, dari realisasi investasi sebesar Rp 611,6 triliun, terdiri dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 301,7 triliun atau 49,3% dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 309,9 triliun atau 50,7%.

Singapura dan China menempati negara teratas yang banyak berinvestasi di Indonesia.

Adapun secara rinci, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2020, Singapura investasinya mencapai US$ 7,2 miliar atau mencakup 34,4% dari total investasi. Kemudian disusul oleh China dengan investasi US$ 3,5 miliar atau mencakup 16,7%.

Setelah China, ada Hong Kong, dengan nilai investasi US$ 2,5 miliar atau mencakup 12%. Disusul oleh Jepang dengan investasi US$ 2,1 miliar atau 10%, dan Korea Selatan dengan investasi US$ 1,1 miliar atau 5,3%.

"Kita tahu bahwa Singapura ini hub dari beberapa negara yang melakukan investasinya. Kemudian China sudah melewati Jepang, ini Jepang mudah-mudahan dengan kehadiran perdana menteri lebih memacu lagi investasinya," jelas Bahlil dalam video conference, Jumat (23/10/2020).

Bahlil berharap setelah adanya kunjungan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga ke Indonesia pada 21 Oktober 2020 lalu bisa membuat investasi dari Jepang juga meningkat.

"Jepang mudah-mudahan dengan kehadiran perdana menteri lebih memacu lagi investasinya. Karena bagaimanapun Jepang merupakan mitra yang lama dengan pemerintah dan mempunyai history Indonesia merdeka," kata Bahlil.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews