Merdeka dari Corona, Industri Kapal Pesiar Italia Mulai Layari Lautan

Merdeka dari Corona, Industri Kapal Pesiar Italia Mulai Layari Lautan

Kapal pesiar Italia Costa Deliziosa. (Foto: Costa Crociere)

Roma - Kapal pesiar Italia Costa Deliziosa kembali beroperasi baru-baru ini, berlayar dari pelabuhan Adriatik Trieste. Pelayaran ini adalah kali pertama sejak kapal itu setop berlayar lima bulan akibat pandemi Corona.

Dalam pelayaran tersebut, Costa Deliziosa hanya mengangkut penduduk Italia untuk bertamasya selama seminggu menyusuri Laut Adriatik dan Mediterania.

Para penumpang yang ikut serta harus menuruti aturan ketat. Mereka diukur suhu tubuhnya, dites Covid-19, dan menyelesaikan kuesioner kesehatan sebelum diizinkan naik kapal.

Para kru telah menjalani uji medis dan menghabiskan 14 hari di karantina sebelum keberangkatan.

Aturan jarak sosial juga diberlakukan di atas kapal. Hal ini menghapuskan makan malam tradisional secara prasmanan. Penggunaan restoran, bar dan kolam renang akan dijadwalkan dengan cermat untuk membatasi jumlah penumpang.

Pandemi virus corona mengunjungi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di industri kapal pesiar, yang telah menikmati pertumbuhan pesat sejak 2018.

Tidak hanya operator yang terpaksa menghentikan kapal mereka, tetapi mereka juga menghadapi tuduhan gagal dalam penanganan epidemi pada tahap awal.

Perusahaan pelayaran berharap protokol yang lebih ketat akan memungkinkan mereka mengendalikan ancaman virus corona yang masih ada di atas kapal mereka sambil tetap menawarkan pengalaman berlayar yang berharga bagi para pelancong.

Beberapa saingan Costa telah kembali ke laut, terutama operator Italia MSC Cruises.

MSC Grandiosa adalah kapal pesiar besar pertama yang menjelajah, meninggalkan pelabuhan barat laut Genoa pada 17 Agustus, juga untuk pelayaran selama seminggu.

Italia mewakili sebagian besar industri pelayaran Eropa, meraup pendapatan 17 dolar Amerika miliar per tahun dan mendukung hampir 53.000 pekerjaan, menurut Cruise Lines International Association (CLIA).

Kelompok tersebut mengatakan bahwa kerugian finansial di seluruh dunia terkait dengan penutupan dan dimulainya kembali secara diam-diam akan berjumlah sekitar US $ 50 miliar dolar Amerika, dengan 334.000 pekerjaan hilang.

Industri ini menghadapi kesulitan saat mencoba memikat kembali penumpang yang cenderung lebih tua, dan karenanya lebih rentan terhadap Covid-19.

Costa Cruises khususnya menghadapi mimpi buruk hubungan masyarakat, dengan 180 pengaduan diajukan terhadap perusahaan oleh penumpang Prancis termasuk untuk pembunuhan dari tiga keluarga yang meninggal karena Covid-19.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews